SUARAKEADILAN – Pondok Pesantren DDI Mangkoso gelar Seminar Bedah Buku Dakwah Pemikiran dan Ajaran Anre Gurutta KH. Abdul Rahman Ambo Dalle, atau yang biasa dipanggil Gurutta Ambo Dalle. Buku ini ditulis seorang guru besar Institut Agama Islam Parepare Profesor Dr H Abdul Rahim Arsyad MA.
Bedah buku tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati haul AG H Abdul Ambo Dalle yang ke-20. Anre Gurutta Ambo Dalle adalah salah ulama yang sangat populer dan mempunyai kharismatik yang tinggi di Indonesia timur khususnya dimasyarakat Sulawesi Selatan. Ia memberikan banyak kontribusi kepada masyarakat dan pemerintah dalam bidang pendidikan dan dakwah.
Peserta dalam kegiatan tersebut adalah mahasiswa dan para pegawai yang berada dilingkup Pemkab Barru. Hadir juga para santri serta alumni Pondok Pesantren DDI Mangkoso. Bedah buku berlangsung di aula kampus 1 lantai 1 Pondok Pesantren DDI Mangkoso kabupaten Barru. Senin (29/11/2018).
Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut adalah Ketua Majelis Istisyar PB DDI AG H Profesor Dr Abdul Rahim Arsyad MA, Majelis Istisyar PB DDI AG Drs H Luqmanul Hakim Lc. Bedah buku ini dipandu oleh moderator, dosen STAI DDI Mangkoso Ahmad Rasyid A Said MPd. Acara ini dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten Barru Dr H Syafaruddin.
“Gurutta Ambo Dalle adalah orang yang paling sangat menjaga perasaan orang lain. Karena suatu ketika Gurutta pernah singgah shalat Jumat disuatu masjid dan melihat seorang khotib yang sedang berkhotbah. Namun didalam khotbahnya, khotib tersebut mempunyai banyak kesalahan bacaan ayat maupun hadist. Gurutta tidak langsung menegur, tetapi memanggil dan mengajarinya dengat sopan dan lemah lembut,” kata H Syafaruddin.
Dalam acara bedah buku, Ketua Majelis Istisyar PB DDI AG H Profesor Dr Abdul Rahim Arsyad MA menceritakan kisah Anre Gurutta. Ia adalah murid Gurutta yang pernah hidup serumah dengan Gurutta.
“Gurutta Ambo Dalle meninggalkan tiga warisan. Yang pertama DDI yang mempunyai ratusan cabang diseluruh Indonesia, bahkan sampai keluar negeri. Yang kedua, karya ilmiahnya kurang lebih 30 dengan perincian bidang Aqidah 4 buah, bidang Syariah 7 buah, bidang Akhlaq dan Tasawwuf 3 buah, bidang Bahasa Arab 8 buah, bidang Sejarah 2 buah dan bidang lainnya 6 buah,” ujar Abdul Rahim Arsyad.
Sementara itu, Luqmanul Hakim selaku pemateri kedua memberikan penjelasan tentang Anre Gurutta Ambo Dalle. Dikatakan bahwa Anre Gurutta Ambo Dalle sudah mempunyai dasar keilmuan sebelum belajar langsung kepada Anre Gurutta As’ad di Sengkang kabupaten Wajo. Kerena ia pernah menimba ilmu kepada seorang guru yang bernama Guru Terru.
“Bahkan ada persyaratan Gurutta Ambo Dalle, “saya akan belajar kepada Andre Gurutta As’ad, jika Gurutta As’ad bisa menjawab pertanyaanku”,” pungkas Luqmanul Hakim. (SBR)