oleh

Polri dan TNI Jawab Tantangan OPM Bertempur Secara Gentelman

SUARAKEADILAN – Setelah ajakan “Bertempur Secara Gentelman” dari pihak OPM kepada TNI dan Polri, kini Pasukan  TNI dan Polri langsung gerak cepat memburu kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Papua. Kelompok bersenjata itu dirasa Polri dan TNI telah membuat teror dan memakan banyak korban.

TNI dan Polri langsung bertindak cepat dengan menurunkan sejumlah personil ke Papua untuk memburu kelompok kriminal bersenjata di Papua. Penerjunan personil TNI dan Polri ini juga sudah mendapatkan restu dan petunjuk dari Presiden Joko Widodo, Rabu (5/12/2018).

Aparat Polda Papua dan TNI langsung menjawab tantangan OPM untuk bertempur secara gentelman. Mereka menyiagakan anggotanya di tempat kejadian pembunuhan di Yigi, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua, Jumat (7/12/2018). Di lokasi itulah banyak pekerja dibantai KKB Papua.

Pos-pos TNI dan Polri juga diisi beberapa personel aparat keamanan. Pengamanan ketat ini dilakukan untuk memberikan rasa aman. Pemerintah pusat juga memantau perkembangan keamanan di Nduga Papua. Meski ada gangguan keamanan, pembangunan Trans Papua yang melewati Nduga tetap berjalan.

Baca Juga :  Ahmad Nawawi: Gema Mathla'ul Anwar Protes Keras Karni Ilyas

Wiranto selaku Menko Polhukam juga sudah memerintahkan kepada Kapolri Jendral Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengejar dan menghabisi gerakan KKB tersebut. Dalam beberapa wawancaranya, Wiranto menjelaskan bahwa penembakan ini sudah di luar batas dan harus segera bergerak cepat. Ia juga menyatakan, walaupun teror terus di lakukan kelompok KKB, namun pekerjaan pembangunan di Papua tetap berjalan.

Saat ini, pasukan TNI dan Polri sudah diterjunkan ke lokasi penembakan di Nduga Papua. Para personel langsung mengevakuasi korban selamat maupun tewas pasca kejadian penembakan oleh KKB di Nduga Papua.  Jumlah korban tewas yang ditemukan sebanyak 19 orang dan 1 anggota TNI. Aparat keamanan juga menyelamatkan dan mengevakuasi 3 orang yang selamat.

Baca Juga :  Yayasan Al Islah Mimika Papua Menggelar Pesantren Kilat

Sebagaimanayang diberitakan sebelumnya, Juru bicara kelompok OPM, Sebby Sambon menjelaskan, bahwa Panglima Daerah Militer Makodap lll Ndugama OPM Pimpinan Egianus Kogoya mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Menurutnya, pihaknya tidak akan berperang melawan warga sipil, namun sasaranya adalah TNI/Polri.

“Kami tidak akan melawan warga sipil, untuk itu kami himbau kepada TNI/Polri Kolonel Indonesia, berperanglah secara gentelman dan bertanggung jawab. Menjunjung tinggi hukum humanisme Internasional,” ujar Jubir OPM menyampaikan keterangan dari Egianus Kogoya dalam pernyataannya, Rabu (5/12/2018). (DCY)

Loading...

Baca Juga