oleh

Bedah Buku Dakwah Pemikiran dan Ajaran Anre Gurutta Ambo Dalle

SUARAKEADILAN – Buku karya Prof Dr Abd Rahim Arsyad MA kembali dibedah, dikaji dan dianalisa dalam forum ilmiah, kali ini membedah ajaran Anre Gurutta Ambo Dalle. Buku ini dibedah di ruang pola kantor Bupati Kabupaten Pinrang, jalan bintang, nomor 1. Macorawitto, Maccorawalie, Watan Sawitto, Pinrang, Sulawesi Selatan. Sabtu, (08/12/2018)

Adapun pemateri dalam acara tersebut semua adalah orang terdekat anre gurutta. Bahkan tinggal serumah dan sering mendampinggi gurutta dalam berbagai kegiatan keagaman dan kegiatan-giatan lainya. Direktur PPs IAIN Parepare Prof Dr H Abd Rahim Arsyad MA, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Pinrang Dr K H Muhammad Yunus Shamad MM, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Wajo Dr H M Arsyad Ambo Tuo MAg. Kegiatan ini di ikuti sekitar 500 peserta dari berbagai elemen.

Baca Juga :  Aktivis KPA: Empat Indikasi Mega Korupsi Aceh, Satu Anggaran Siluman Harus Diusut KPK

Dalam pengantarnya, M Arsyad Ambo Tuo Selaku moderator pada acara tersebut mengatakan bahwa 50 persen ia mendapatkan ilmu dari Andre Gurutta lewat pengajiannya. Dan 50 persen lagi didapatkan lewat intraksi langsung dengan Andre Gurutta dalam kehidupan sehari harinya.

“Anre Guruta dalam hidupnya mempunyai banyak karamah atau hal luar biasa dan diluar akal, nalar atau logika. Disebabkan karena ketaqwaannya kepada Allah SWT. Dan ini yang harus kita ambil dari gurutta sebagai anak spritualnya,” kata M Arsyad Ambo Tuo.

Sedangkan Abd Rahim Arsyad selaku penulis buku dalam paparannya menjelaskan kenapa acara bedah buku tentang Anre Gurutta Ambo Dalle selalu dilakukan. Hal ini tak lain karena ingin selalu mengingat ajaran-ajaran Anre gurutta.

Baca Juga :  Jadikan Natal Sebagai Perwujudan Profesional Prajurit dan PNS TNI AD
“Ini tak lain semata-mata ingin mengaktualisasikan. Atau membumikan nilai-nilai dan ajaran hidup Anre Gurutta Ambo Dalle,” jelasAbd Rahim Arsyad.

Sementara Yunus Shamad lebih memfokuskan paparannya kepada nilai keberkahan yang selalu diajarkan dan diamalkan oleh Anre Gurutta.

“Kita mesti mesti memahami konsepsi berkah atau barakka dalam bahasa bugis. Karena terkadang orang salah menginterpretasikan atau menafsirkannya. Kegitan tersebut berjalan dengan tertip lancar dan aman sebagai mana yang kita harapkan bersama,” ujar Yunus Shamad. (SUB)

Loading...

Baca Juga