Rezim Kardus, sebuah opini Muslim Arbi. Oleh: Muslim Arbi, Gerakan Perubahan (GarpU).
Opini ini tidak membully kardus. Karena bagaimana pun kardus ada juga manfaatnya untuh kemas-kemasan. Meski demikian sangat rapuh kalau kena benturan benda keras arau di siram air. Tidak memiliki daya tahan atau daya banting.
Demikian juga rezim kardus. Rezim ini jangan karena cuma mejeng di televisi dan media-media besar dengan narasi yang yahud lalu menang pilpres dan jadi penguasa. Tapi nyatanya lahirkan rezim kardus.
Rezim kardus diawali dengan bahan kardus untuk kotak suara di KPU. Meski di hujani berbagai kritik. Tapi seperti nya KPU tidak bergeming? Tetap bela bahan kardus untuk kotak suara? Padahal itu cerminan selama hampir lima tahun rezim ini memang cuma bisa bikin kotak suara dari bahan kardus untuk pemilu 5 tahun mendatang. Kasihan de lo rezim kardus.
Kualitas kardus yang kau mampu bikin. Mestinya kau bikin kotak suara dari bahan emas. Untuk lima tahun me datang. Tapi nyatanya cuma kardus. Jadi kualitas rezim yang dilahirkan dari pencitraan dengan masuk got segala untuk raih kursi kepresidenan. Meski bertentangan dengan akal sehat dan nalar mulia.
Sejak kau naik sebagai penguasa dengan 66 janji politikmu. Kau mesti penuhi itu. Nyatanya hampir semua janjimu mangkrak. Semua janji itu palsu. Tapi kau masih maksakan diri untuk periode berikutnya.
Mesti nya baranti (berhenti saja kata anak-anak muda di Ternate) karena membawa negara ini ke jurang Hutang dan keterpurukan ekonomi dengan segala jenis defisit nya. Tapi memang rasa malu itu sudah jauh dirasakan. Mesti nya kritikan bertubi-tubi datang membedah masalah negeri ini.
Kau datang ke lokasi-lokasi musibah tapi sibuk berpotret dengan berbagai gaya untuk materi-materi kampanye. Sejak dari Lombok, Palu, Banten. Memang kualitas kepemimpian kardus tapi bisa dibantahkan.
Maka jangan heran di berbagai kunjungan dan deklarasi dukunganmu. Sepi dari kunjungan dan massa berjubel. Malah di Suatu Lokasi Massa Teriakan Mole. Pulang. Sebenarnya itu mengusir secara halus.
Kalau saja di sekitarmu ada pembisik yang arif, bijaksana dan berakal sehat tidak bernafsu ambil manfaat dari kursi. Suruh kau mundur saja. Karena kau paksakan dirimu pada pertarungan tahun depan. Kau akan di kanvaskan dengan memalukan. Jangan kau lawan kekuatan rakyat dan alam.
Maaf (atas korban) berbagai musibah negeri ini adalah tolakan alam atas rezim kardus ini. Tapi sepertinya tak digubris. Sebaiknya rezim kardus ini segera sadar saja, tobat dan minta maaf atas ketidak mampuan dan ketidakberdayaan dalam mengelola negeri ini. Dan tidak meneruskan untuk periode berikut nya.
Dan akhirnya, selamat merayakan Natal 25 Desember 2018 bagi sesama saudara sebangsa dan setanah air yang merayakannya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua.