oleh

Arsyad Ambo Tuo Sampaikan Tiga Resolusi 2019 Kemenag Wajo

SUARAKEADILAN – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo (Kakan Kemenag Wajo) Dr H M Arsyad Ambo Tuo menyampaikan tausiahnya dihadapan para pejabat, pegawai, dan staf dalam rangka menyambut tahun baru Masehi 2019. Kegiatan tersebut dilaknakan di Masjid Nurul Amin Kemenag Wajo jalan Akasia nomor 3 Sengkang. Sulawesi Selatan. Malam Senin (31/12/2018)

Kegiatan tersebut dilaksanakan dan dimotori oleh Kementerian Agama Kabupaten Wajo dalam rangka silaturrahim. Dalam tausiahnya, ia menekankan pentingnya mengetahui inti dari datangnya tahun baru masehi 2019 ini.

Tausiah Arsyad Ambo Tuo menitik beratkan kepada tiga resolusi (harapan) dan obsesi (cita) yang harus dicapai pada tahun 2019. Yang pertama H M Arsyad Ambo Tuo mengutip salah satu doa yang sering dibaca oleh Anre Gurutta Ambo Dalle. Ia adalah ulama Kharismatik Sulawesi Selatan. Doa tersebut adalah Allahumaj’alna min ‘ibadikadzakiriin ( ya Allah jadikanlah kami ini termasuk hambamu yang senantiasa berzikir mengigatmu).

Baca Juga :  Menteri Pertanian Pulang, Bantuan Kementerian di Wajo Dijarah Warga
“Zikir itu harus memenuhi tiga unsur jika salah satunya tiada maka kesempurnaan zikir itu berkurang. yang pertama menyebut atau melafazkan yang kedua mengigat (Allah) yang ketiga merasakan kehadiran Allah SWT,” tutur Arsyad Ambo Tuo.

Kakan Kemenag Wajo kemudian menyebutkan doa lain yang juga sering dibaca oleh Anre Gurutta Ambo Dalle.

“Waja’alna min ‘ibadikasyakiriin. Dan jadikanlah kami termasuk orang yang senantiasa bersyukur kepadamu ya Rab” kata Arsyad Ambo Tuo.

Ia menjelaskan, syukur tidak cukup dengan ungkapan “Alhamdulillah” dengan lisan. Tetapi lebih dari itu, semua kita senantiasa menerima semua pemberian Allah SWT dengan lapang dada dan memanfaatkannya sesuai dengan tuntunannya.

Arsyad Ambo Tuo menuturkan, syukur itu diklasifikasikan oleh ulama menjadi tiga bagian. Syukur billisan, banyak berzikir mengucapkan kalimat thayyibah. Zikir bil jawariih, mengunakan seluruh anggota tubuh kita untuk kebaikqn dan ibadah. Dan yang terakhir, Zikir bil qalbi, mengunakan hati sebagai media untuk selalu mengigat Allah tanpa melihat dan memandang situasi dan kondisi apapun.

“Doa yang ketiga, Wajaalna minal muttaqin. Jadikanlah kami termasuk orang yang bertaqwa. Takwa dalam artian selalu melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya,” jelas H M Arsyad Ambo Tuo.

Baca Juga :  Tiga Indikator Pemimpin Ideal Versi Erna Rasyid Taufan

Tausiah ini mendapatkan respon positif dan antusias dari para pegawai lingkup Kemenag Wajo karena retorika, diksi dan narasi yang sangat sarat akan makna. Kata Hamzah Alias Selaku Inmas Kemenag Wajo

Tausiah ini berlangsung kurang lebih 30 menit dan berjalan dengan penuh khidmat, modah-modahan tradisi baik ini senantiasa dilesterikan oleh para pagawai lingkup Kemenag Wajo dari masa kemasa tuk menebar nilai-nilai moderasi Islam. Harapnya H M Arsyad Ambo Tuo. (SUB)

Loading...

Baca Juga