oleh

Menteri Pertanian Pulang, Bantuan Kementerian di Wajo Dijarah Warga

SUARAKEADILAN –  Bantuan Kementerian Pertanian yang disalurkan langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di kabupaten Wajo langsung dijarah oleh masyarakat. Bantuan tersebut seharusnya diberikan kepada kelompok tani di 5 kabupaten.

Aksi penjarahan tersebut terjadi saat Menteri Pertanian menyalurkan bantuan sarana dan prasarana serta hewan ternak dari Kementerian Pertanian RI di kawasan wisata Rumah Adat Atakkae Sengkang, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, Rabu (6/3/2019).Tak ada yang tahu persis siapa yang memulai aksi penjarahan tersebut, hewan ternak kambing dan ayam, bahkan bantuan bibit, yang sedianya diperuntukkan untuk kelompok tani dari Kabupaten Soppeng, Sidrap, Pinrang, Bone dan Wajo diperebutkan oleh masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.

Baca Juga :  Ibu dan Anak Korban Komersialisasi Tes Corona. Opini Heni Kusmawati

Dari pantauan suarakeadilan.id, bantuan Kementerian tersebut menjadi jarahan masyarakat sesaat setelah Menteri Pertanian meninggalkan lokasi. Mobil pengangkut bantuan yang terparkir di sebelah kanan lapangan dan bagian belakang dikerubuti masyarakat. Mereka langsung mengambil semua bantuan yang ada di mobil pengangkut.

“Sebetulnya tanda-tanda tersebut sudah ada sebelum acara dimulai. Saya rasa ini terjadi karena panitia tidak mempersiapkan acara ini dengan baik. Kok bisa bantuan Kementerian dijarah,” kata Subairi, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria, kabupaten Wajo.

Aksi penjarahan ini dirasa Subairi sangat mencoreng nama baik kabupaten Wajo yang menjadi gudangnya pondok pesantren. Walaupun ia menyadari yang hadir tidak hanya masyarakat Wajo, tetap saja peristiwa tersebut terjadi di kabupaten Wajo.

Baca Juga :  Santri Pondok Pesantren DDI Al-Muhklisin Juara Satu Kompetisi Dakwah

“Bantuan itu tidak di bagi-bagi, tapi diperebutkan orang. Siapa yang kuat, itu yang dapat banyak. Padahal bantuan itu sudah ada peruntukannya. Mengapa ini terjadi di kabupaten Wajo? Wajo ini terkenal masyarakatnya religius, Bupatinya juga religius. Saya sangat prihatin atas peristiwa ini,” sesal Subairi.

Menurut Subairi, pondok pesantrennya seharusnya menerima bantuan 500 bibit ayam kampung. Namun sampai berita ini dimuat, pihaknya belum menerima berita tersebut. Subairi sendiri sangat menyesalkan peristiwa tersebut.

“Saya ini sempat bicara langsung dengan Menteri Pertanian. Dan beliau mengamanatkan agar bantuan tersebut dijaga dengan baik. Bagaimana saya bisa menjaga amanah beliau, bantuannya saja tidak saya terima? Kepada bapak Menteri, saya mohon maaf. Saya tidak dapat menjaga amanat yang Bapak berikan kepada saya” ujar Subairi.

Baca Juga :  Madrasah Aliyah DDI Paria Gelar Lomba MSQ

Sekedar diketahui, total bantuan yang disalurkan Menteri Pertanian RI di Kabupaten Wajo sekitar 186 milliar rupiah. Nilai tersebut dalam bentuk sarana dan prasarana pertanian serta hewan ternak. Bantuan tersebut diperuntukkan untuk Kelompok Tani dari Kabupaten Soppeng,Sidrap, Pinrang, Bone dan Wajo.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kementerian Pertanian maupun Pemerintah kabupaten Wajo terhadap aksi penjarahan tersebut. (OSY)

Loading...

Baca Juga