oleh

Logika Agama Allah Itu Dekat Atau Jauh?

Logika Agama Allah Itu Dekat Atau Jauh? Oleh : Subairi, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria

Pernah saya membaca dalam kitab tafsir Ibnu Katsir, terungkap sebuah riwat yang shahih, bahwa ada seseorang badui datang kepada Rasulullah SAW, seseorang yang datang dari kampung menghadap Rasulullah SAW. Lalu orang itu bertanya kepada Rasulullah SAW. “Ya Rasulullah, apakah Tuhan kita dekat atau jauh?”. Kalau kita lihat ini adalah sebuah pertanyaan yang lugu, sederhana. Diungkapkan juga seorang Arab yang datang dari daerah.

Pertanyaan simple. Kalau Tuhan itu jauh, saya akan meminta teriak-teriak, tetapi kalau Tuhan itu dekat kami akan meminta dengan suara lembut. Berbisik-bisik saja tidak akan teriak-teriak. Mendengar jawaban itu, Rasulullah diam. Rasulullah tidak bisa menjawab, memang Rasulullah menjawab berdasarkan wahyu. Kalau ada yang bertanya dan Rasulullah tidak tahu, maka beliau akan menunggu wahyu.

Kita ini kan bukan Nabi, kalau ada orang yang bertanya harus dijawab mengunakan ilmu. Kalau kita tidak mempunyai ilmunya jangan menjawab. Jadi berbeda kalau Rasulullah ditanya tidak menjawab, menunggu wahyu. Tetapi kalau kita ditanya kemudian tidak tahu jawabannya, jangan ngarang. Kita harus berani mengatakan, “saya tidak tahu”. Inilah yang disebut dengan kejujuran ilmiah.

Ilmu saya sedikit dan belum sampai kepada pertanyaan yang anda tanyakan. Katakan seperti itu sebagaimana firman Allah SWT, “ kamu jangan bicara, kamu jangan jawab pertanyaan orang, kalau kamu tidak tahu”. Sekarang ini kan ada kecenderungan kita memaksakan jawaban, padahal itu bukan ilmu kita, bukan disiplin ilmu kita. Yang seringkita lakukan adalah asal bicara.

Kembali kepertanyaan tadi, jadi Rasulullah diam sampai akhirnya turun surah Al-Baqarah 186. Rasulullah baru bisa menjawab setelah turun ayat ini. “Kalau hambaKu bertanya tentang Aku, jawab, katakan Aku itu dekat”. Dari sini jelas kalau berdoa itu tidak boleh teriak-teriak. Allah itu dekat. “Aku akan mengabulkan doanya orang-orang yang mau meminta, mereka memenuhi panggilanKu, mengimaniKu. Semoga dengan doa-doa yang mereka panjatkan, mereka terbimbing”.

Ternyata ayat ini berbicara tentang doa, kalau berdoa itu pelan saja, karena Allah itu dekat. Allah menjamin doa kita dikabulkan, asal kita melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya. Dan dengan doa-doa itu, semoga hidup kita terbimbing.

Baca Juga :  Logika Agama Makna Tahun Baru Islam Bagi Generasi Milenial

Kenapa kita perlu berdoa? Yang pertama karena kita sadar kelemahan kita. Dan karena kita tahu bahwa kita ini terbatas, tidak tahu apa yang akan terjadi. Doa itu dilakukan karena kita ini lemah, ilmu kita terbatas. Makanya didalam surah ghafir ayat 60 Allah menyebutkan orang-orang yang tidak pernah berdoa itu sebagai orang-orang yang takabbur.

Sejumlah riwayat yang menyebutkan, bahwa ada 4 rahasia kekuatan dibalik doa. Yang pertama, menurut hadist riwayat Imam Attirmizi dan Imam Al-Hakim. Kenapa kita disuruh banyak berdoa? Kenapa Allah menyebutkan, orang yang banyak berdoa itu dikategorikan sebagai orang-orang rendah hati? Kenapa Allah Menyebutkan didalam surah Ghafir, orang yang tidak pernah berdoa itu disebut orang yang takabbur. Orang yang sombong? Karena didalam untaian doa kita ada empat kehebatannya.

Yang pertama, doa itu bisa mengubah takdir. Kata Nabi Muhammad SAW, “tidak ada yang bisa merobah takdir kecuali doa, dan tidak ada yang bisa memperpanjang umur kecuali amal sholeh”. Kita tidak tau apa yang akan terjadi pada diri kita. Takdir itu kan sesuatu yang Allah tetapkan, besifat ghaib. Kita tidak tahu takdir kita itu apa?

Baca Juga :  Jangan Underestimate Pekerja Migran Indonesia di Hongkong & Macau
Tetapi kita yakin bahwa takdir itu ada dua, takdir yang baik dan takdir yang buruk. Apa itu takdir? Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa takdir itu adalah ketetapan Allah SWT. Itu hak prerogatif Allah. Kita tidak tahu kedepan seperti apa. Berdoa kepada Allah akan diberi takdir yang baik. Dan Allah itu dekat.

Ada orang yang meninggal dunia usianya 30 tahun, pendek umurnya tetapi sejak balig dia sudah sholat. Ada yang meninggal usianya 70 tahun panjang umur, tetapi baru sholat nanti pada usia 69 tahun jadikan sedikit amal sholehnya.

Yang kedua, doa yang kita panjatkan bisa menjadi pembuka kasih sayang Allah. Disebutkan didalam hadist riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda. “Biasakan kamu berdoa. Karena seseorang tidak akan masuk syurga desebabkan karena amalnya”.

Jadi hadist ini diawali dengan kata-kata biasakan kamu berdoa. Rutinkan kamu meminta kepada Allah yang baik-baik. Kata Nabi, “amal seseorang itu tidak akan bisa memasukkan ke syurga. Shabatnya bertanya, bagaimana dengan amalmu ya Rasulallah? Nabi menjawab, amal saya pun tidak bisa memasukkan ke syurga”.

Coba bayangkan amal Rasullah tidak cukup untuk masuk ke syurga. Dalam riwayat lain Rasulullah mengatakan “Amal sholeh yang kamu lakukan, untuk bayar nikmat mata sudah tidak cukup”. Bagaimana mau membayar nikmat-nikmat yang lain seperti ginjal, jantung? Untuk syurga, itu saja sudah tekor. Lalu para shabat bertanya, “engkau masuk syurga dengan cara apa wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab, kecuali kalau amalmu itu dibingkai dengan rahmat Allah”.

Jadi Amal sholeh dan doa yang bisa membuka diri kita mendapatkan rahmat Allah. Ketika Allah merahmati kita, lihat dalam surah As-Shaffat ayat 12. “Allah ampuni kesalahanmu, Allah masukkan kamu kedalam syurga”. Yang membuat orang masuk syurga, karena diampuni dosanya. Dan orang itu tidak akan diampuni dosanya, kecuali dapat rahmat dari Allah.

Yang ketiga, kenapa kita dianjurkan untuk berdoa? Supaya hidup kita terbimbing. Hidup itu seperti di belantara, kita butuh peta, untuk mengetahui mana jalan yang benar, mana jalan yang lebih cepat, mana jalan yang berdasarkan syar’i. Ketika kita banyak berdoa, nanti Allah akan membalas kita dengan hidayahnya.

Baca Juga :  Logika Agama Khilafiyah Itu Tidak Merusak Ukhuwah Islamiyah

Lihat didalam Al-Quran surah Al-An’am ayat 125. “Siapa yang dikehendaki Allah untuk diberi hidayah, Allah bukakan hatinya untuk menerima Islam”. Jadi maksudnya orang yang dibimbing oleh hidayah itu, merasa gampang, merasa mudah, marasa ringan dalam melakukan amal sholeh.

Untuk sekedar sholat diawal waktu ya ringan saja. Kalau ada rezki berinfaq, bersedekah ringan saja. Untuk bersilaturrahim kalau ada waktu ringan saja. Jadi ada orang-orang melakukan kebaikan itu gampang, ringan, mudah. Nah ini orang yang dapat hidayah, sementara doa itu bisa menyebabkan turunya hidayah Allah SWT.

Dan yang ke empat, kenapa kita disuruh berdoa? Karena orang yang rajin berdoa akan dinaungi dengan berkah. Apa itu berkah? Menurut sebahagian ulama yang dimaksud dengan berkah adalah kebaikan yang yang punya nilai plus. Berkah hidup kita itu apa? Makin tua makin sholeh, ketika ia meninggal ruhnya lepas dari jasad, dia berada dipuncak kesholehan. Itulah berkah.Maka berdoa lah dan yakinlah doamu akan dikabulkan. Karena Allah itu dekat.

Loading...

Baca Juga