oleh

BPN Menduga Cara Entry Data Situng KPU Ada Upaya Framming

SUARAKEADILAN – Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi Jenderal (Purn) Djoko Santoso instruksikan semua elemen pendukung untuk pantau terus Situng KPU (Sistem Informasi Penghitungan Suara Komisi Pemilihan Umum).  Pasalnya, ia banyak menerima laporan soal input data yang berbeda dengan form C1.

“Saya instruksikan semua elemen pendukung Prabowo Sandi termasuk semua para saksi dari partai pendukung pasangan capres nomor urut 2 Prabowo Sandi. Agar mulai detik ini memantau secara ketat situs KPU https://pemilu2019.kpu.go.id/#/ppwp/hitung-suara/. Yang menghitung perolehan suara pilpres secara Real Count. Berdasarkan bukti form model C1 yang dimasukkan dalam sistem informasi KPU tersebut,” kata Djoko Santoso kepada wartawan, Sabtu (20/4/2019).

Lanjut Ketua BPN Prabowo Sandi, ia mendapat banyak laporan bahwa terdapat beberapa kesalahan di situng KPU. Banyak input data yang berbeda dengan data yang ada di form C1.

Baca Juga :  Ormas RAMAI Gelar Tasyakkuran dan Munajat Akbar Prabowo Menang

“Instruksi ini disampaikan setelah mendapatkan laporan dari berbagai pihak, termasuk dari seluruh elemen pendukung Prabowo Sandi. Tentang banyaknya input data yang salah yang tidak sesuai dengan model C1,” tegas Djoko Santoso.

Menurut mantan Panglima TNI ini pihaknya banyak sekali menerima laporan tentang hal tersebut langsung dari para saksi pilpres di setiap Desa dan Kelurahan di seluruh wilayah Indoesia. Hampir di semua propinsi ada laporan tentang hal tersebut. Karenanya, ia meminta agar petugas entry data KPU bekerja dengan cepat namun tetap cermat. Tidak adakesalahan dalam memasukkan data dari form C1 ke situng KPU.

“Hendaknya petugas entry data KPU harus bekerja secara cermat. Dan jangan main-main dengan data form C1. Karena elemen pendukung kami sudah mempunyai data tersebut di hampir semua TPS. Dan saat ini kami sedang bekerja keras untuk mengumpulkannya dari semua TPS yang ada,” tegas Ketua BPN Prabowo Sandi.

Baca Juga :  Hasil DPTHP-2 Pemilu 2019, 192 Juta Warga Punya Hak Mencoblos

Ditempat terpisah Bagus Hariyanto, Ketua Umum Barisan Muslim Nusantara menduga bahwa kesalahan entry data yang dilaksanakan oleh petugas KPU sepertinya bukan Human Error. Anggota Direktorat Satgas ini mengatakan ada indikasi petugas KPU untuk melakukan framming. Seolah-olah perolehan suara Jokowi Amin di situng KPU tak bisa dikejar oleh Prabowo Sandi.

“Buktinya sudah banyak beredar video di media sosial. Yang menjelaskan bahwa entry data yang dilakukan oleh petugas KPU itu sengaja di framing. Seolah-olah bahwa pasangan 01 yang terus berada pada grafik kemenangan. Padahal sesungguhnya data C1 yang dimasukkan terlebih dahulu adalah data yang dipilih dan yang memenangkan pasangan 01. Ini sudah tidak bener,” kata Bagus Hariyanto. (AMN)

Loading...

Baca Juga