oleh

Logika Agama Ramadhan Adalah Bulan Memahami Hakikat Dunia

Logika Agama Ramadhan Adalah Bulan Memahami Hakikat Dunia. Oleh: Subairi, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria.

Satu-satunya nama bulan yang disebutkan dalam Al-Quran adalah bulan ramadhan ” bulan ramadhan yang didalamnya diturunkan Al-Quran”. Al-Quran adalah firman Allah SWT yang sangat istimewa dan bulan ramadhan yang dipilih oleh Allah SWT untuk diturunkan Al-Quran. Menjadi istimewa karena Allah SWT untuk menurunkan firmannya yang istimewa di bulan yang istimewa ini.

Sebagai bulan yang istimewa, Rasulullah SAW sebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim tentang keistimewaan bulan suci ramadhan yang yang tidak ada pada bulan yang lain. “Apabila ramadhan telah masuk, dibukakan pintu-pintu syurga dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu syetan-syetan”. Ini satu-satunya bulan dari 12 yang ada.

Baca Juga :  Krisis Keluarga Ditengah Pandemi Dalam Tinjauan Syariat. Opini Siti R S
Dengan masuknya ramadhan, seakan-akan dunia yang ranum nan indah ini kita tinggalkan. Yaitu dengan cara tidak makan dan tidak minun mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Kerena kita mengikuti kehendak iman kita. Karena Allah SWT, menyeru kita melalui firmannya, “wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa. Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar mudah-mudahan kamu bertaqwa”.

Dengan keimanan yang ada pada kita kemudian Allah SWT, mewajibkan puasa atas diri kita. Yaitu dengan cara tidak makan padahal kehendak hawa nafsu kita ketika lapar mau makan. Dengan tidak minum padahal kehendak hawa nafsu ketika itu mau minum. Tetapi ini semua adalah kehidupan dunia. Makan, minum dan seterusnya ini adalah kaitannya dengan hawa nafsu, dengan badan. Dunia kita abaikan karena kita ingin melihat yang lebih penting dan lebih berharga untuk menjadikan kita sebagai hamba-hamba yang istimewa.

Baca Juga :  Selayang Pandang Pancasila, Sebuah Opini I Wayan Budiartawan

Bulan ramadhan sebagai bulan untuk melihat akhirat. Dengan demikian Insya Allah kita senantiasa dididik dan dibina melalui ramadhan yang istimewa ini sehingga menjadi hamba-hamba yang bertaqwa. Bertaqwa maknanya adalah memelihara dari murka Allah SWT, memelihara diri dengan melaksanakan dan menjalankan perintah-perintah Allah.

Diantara perintah Allah adalah berpuasa. Berpuasa di bulan suci ramadhan, ini akan menambah kedekatan kita dengan Allah SWT. Kalau kita sudah dekat dan mendapatkan cintaNya, semua apa yang kita butuhkan akan diberikan Allah SWT.

Sebagaimana disebutkan dalam hadist Qudsi, “barang siapa yang senanntiasa mendekatkan diri kepadaKu, kata Allah SWT, dengan melaksanakan amalan nawafil atau sunnah, sampai Aku, kata Allah mencintai hamba tersebut. Maka Aku yang yang akan menjadi tangannya kalau dia memegang dan Aku yang akan menjadi matanya kalau dia melihat. Dan Aku yang akan menjadi telinganya kalau dia mendengan dan Aku yang akan menjadi kakinya kalau dia berjalan”.

Baca Juga :  Politisi Ambekan, Sebuah Opini Tubagus Soleh

Peluang untuk melakukan kemaksiatan itu ditutup. Sehingga kemaksiatan yang bisa membuat kita ke neraka di tinggalkan dan dijauhkan. Itulah makna sabda Rasulullah SAW, yang mengatakan “apabila bulan suci bulan ramadhan datang, maka pintu syurga dibuka dan pintu neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu”. Makanya, adalah potensi kita untuk melakukan dosa itu agak terminimalisir dibandingkan dibulan-bulan yang lain. Karena begitu antusiasnya kita untuk beramal sholeh, demi untuk meraih derajat Muttaqin. (SUB)

Loading...

Baca Juga