oleh

Logika Agama Membangun Peradaban Baru Indonesia di Era Bonus Demografi

Logika Agama Membangun Peradaban Baru Indonesia di Era Bonus Demografi. Oleh: Ustad Subairi, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria.

Nanti di tahun 2035-2040 Indonesia akan dipenuhi para remaja, kaum milenial, yang berumur 16 – 30 tahun. Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan prediksi dunia, Indonesia akan memiliki remaja 71 juta umat manusia. Indonesia adalah negara yang sangat berkembang, tumbuh, dimana pemuda-pemuda sedang hidup meraih kehidupan yang baik di negeri ini.

Ini sekaligus opportunity besar bagi bangsa Indonesia. Bagaimana kita bisa membangun umat ini, membangun bangsa ini. Karena jumlah pemuda yang begitu besar dan kita mungkin yang sudah dewasa sekarang ini sudah tidak memiliki kesempatan lagi di abad-abad mendatang.

Juga kita harus membangun keluarga yang berkualitas. Supaya anak-anak kita pada waktu bonus demografi tumbuh berkembang. Mereka bisa membangun bangsa ini, mengguasai sains, menguasai tekhnologi, menguasai ekonomi, segala macam bidang kehidupan. Sehingga bangsa Indonesia bisa bangkit, dan mengejar ketertinggalan dari kebodohan, dari segala macam ketidaktahuan tentang dunia.

Banyangkan saja pada waktu Presiden Ir. Sukarno, ia mengatakan berikanlah aku ini sepuluh pemuda, niscaya aku akan mengubah dunia. Seandainya Bung Karno hadir pada saat ini saya akan katakan, Bung Karno, ini bukan lagi sepuluh pemuda yang hebat, tapi 71 juta manusia ada di negeri ini, pada tahun 2035 sekitar 16 tahun yang akan datang, apa yang akan kita lakukan dengan opportunity tersebut?

Baca Juga :  Titik Balik Pilpres 2019 dan Satu pelajaran! Sebuah Opini Denny JA

Apakah kita akan berdiam diri, kita harus mengubah mindset kita, kita harus membina anak-anak muda kita. Mungkin adik-adik saya yang masih mahasiswa, pada tahun 2035 sedang berkiprah. Sedang tumbuh anak-anak baru, warga-warga baru sedang tumbuh.

Kita harus membuat planning, membuat strategi managemen. Bagaimana mengatur pemuda-pemuda yang hebat, supaya mereka bisa membangun negeri ini dengan sebaik-baiknya.

Akan tetapi dalam keadaan situasi seperti ini, kita juga sangat prihatin. Karena pemuda-pemuda Indonesia berdasarkan laporan pemuda Indonesia banyak terkena narkoba, minum-minuman keras itu mencapai 4,03 % itu narkoba minuman kerasnya mencapai 16 % dari pemuda. Kita jadi prihatin, apabila kita tidak mampu mengatur pemuda-pemuda hebat ini ditahun 2035.

Baca Juga :  Pondok Pesantren DDI Al-Mukhlisin Paria Gelar Konseling Remaja
Dengan parameter apapun Indonesia selalu berada diurutan dibawah. Dalam bidang apapun selalu dibawah. Notabene memakai indeks Islam sekalipun. Padahal Indonesia adalah kota Islam di dunia, negara Islam terbesar di dunia ini mengunakan prameter Islam, maqasidus syariah.

Parameter itu menyangkut kehidupan ekonomi, keadilan, kesejahteraan, dan lain-lain. Indonesia masih berada diurutan 74 dari 152 negara. Bayangkan. Negara Islam terbesar di dunia dengan mengunakan indeks Islam nomor 74 kita masih kalah dengan negara tetangga kita Thailand, Filipina, yang notabene bukan Islam.

Sedangkan Malaysia jauh diatas kita, Singapura lebih jauh lagi diatas kita lagi dan lagi mengunakan indeks Islam dan number one adalah New zealand. Walaupun bulan kemarin ada problem ada teroris membunuh saudara-saudara kita di New Zealand. Mudah-mudahan saudara kita disisi Allah SWT, sebagai Syahid.

Loading...

Baca Juga