oleh

PC Muhammadiyah Pangkajene Gelar Gerakan Shalat Subuh Berjamaah

SUARAKEADILAN.ID – Salah satu kegiatan rutin yang kotinyu dilaksanakan oleh pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pangkajene bekerjasama dengan STIKES Muhammadiyah Sidrap adalah gerakan shalat subuh berjamaah. Kegiatan ini berlangsung Minggu, (18/8/2019) sekitar pukul 05:30 WIT di Masjid Al-Manar jalan poros Pangkajene – Soppeng Sulawesi Selatan.

Gerakan ini dihadiri ratusan jamaah baik dari warga kampus STIKES Muhammadiyah Sidrap, Pengurus PC Muhammadiyah Pangkajene, serta masyarakat umum.

Pengarang buku Menyemai Kebaikan & Menebar Kedamaian, Ustad Muh. Subair mendapatkan amanah sebagai penceramah dengan tajuk ” Bekal Agar Tak Mudah Tertipu” dalam paparannya Ustad Muh. Subair menjelaskan bahwa sekarang ini banyak sekali umat Islam yang cepat tertipu.

Baca Juga :  Ahlan wa Sahlan Presiden & Wakil Presiden RI yang Baru

“Hal itu terjadi karena nalar kritisnya tidak lagi difungsikan dan bermalas-malasan mengikuti pengajian atau kajian ilmu pengetahuan,” paparnya

Lanjut Pengarang buku Menebar Pesan-Pesan Ilahi, segala sesuatu yang terjadi didunia ini adalah berdasarkan sunnatullah. Menurutnya, ada dua macam sifat sunnatullah.  Adah (biasa-biasa), seperti kalau ada orang yang lapar lalu makan insya Allah kenyang. Kalau ada orang yang haus lalu minum maka haus atau dahaganya akan hilang.

Ada juga sunnatullah yang bersifat Kharikun lil ‘adah (peristiwa luar biasa). Sufat ini biasa terjadi pada para Nabi dan Rasul, yang disebut dengan mu’jizat.

“Sedangkan kalau terjadi peristiwa yang luar biasa kepada orang-orang yang shaleh dan sholehah maka itu disebut dengan karamah. Seperti yang terjadi pada Maryam, ibunda Nabi Isa dan Umar Ibn Khattab,” terangnya

Baca Juga :  Kasat Lantas Polres Wajo Ajak Kaum Milenial Tertib Ber-Lalu Lintas

Ia mengambil contoh kejadian pada kisah Umar Ibnu Khattab RA. Ia bisa memerintahkan sahabat yang sedang bertempur melawan orang kafir untuk naik ke atas bukit agar selamat dari kejaran dan ancaman orang-orang kafir. Hal itu terjadi pada saat Umar berpidato didepan kaum muslimin di kota Madinah yang jaraknya ratusan kilometer.

Faktanya, Umar melihat sahabat yang jauh disana dan sahabat terutama pemimpin pasukan mendengarkan komando Umar Ibn Khattab. Itulah yang disebut dengan karomah. Dan ini terjadi sekali saja dan tidak bisa berulang. Karena memang karomah itu tidak bersifat permanen,” jelas Ustad Muh. Subairi.

Diakhir paparannya,Uustad Muh. Subair menghimbau kepada jamaah. Jika ada orang yang mengaku dirinya hebat dan memang hebat, bahkan mampu mendemontrasikan kehebatannya serta mempunyai banyak murid dan pengikut, masyarakat harus perlu ekstra hati-hati.

“Karena itu pasti bukan karomah, apalagi mu’jizat. Tetapi itu tak lain dan tak bukan kalau bukan sihir, pasti sulap,” tutupnya. (SUB)

Loading...

Baca Juga