SUARAKEADILAN.ID – Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Jakarta mendesak Komnas HAM melakukan investigasi secara komprehensif atas terjadinya pelanggaran HAM di Papua. Insiden demontrasi di Papua yang berlangsung 7 hari tersebut berujung pada meninggalnya para prajurit terbaik TNI-Polri dan masyarakat sipil oleh kelompok separatis.
Dalam aksi yang digelar di depan kantor Komnas HAM, di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Senin (16/9/2019), Panglima Besar Gerakan Pemuda Jakarta Ade Selon sangat menyesalkan adanya peristiwa demonstrasi besar-besaran di Tanah Papua di wilayah Jayapura, Sorong, Abepura, Manokwari, Wamena, Deiya, Dogiai, Paniai, serta berbagai tempat lainnya. Ia merasa Komnas HAM tidak melakukan apa-apa atas meninggalnya para prajurit TNI-Polri.
“Kami Gerakan Pemuda Jakarta dan Brigade Muda Jakarta serta para aktivis. Mendesak Komisi I DPR RI panggil Komnas HAM terkait pelanggaran HAM di Papua. Kami mendorong komisi I DPR RI untuk segera membuat panja (panitia kerja-red). Agar para prajurit terbaik TNI-Polri yang bertugas di daerah-daerah konflik seperti di Papua bisa dapat perlindungan HAM. Karena mereka sedang bertugas menjaga kedaulatan negara,” kata Ade Selon.
Iameanambahkan, Gerakan Pemuda Jakarta mengulitimatum Komnas HAM untuk segera melakukan investigasi secara komprehensif dan tidak pandang bulu. Siapa pun sebagai warga negara harus juga mendapatkan perlindungan HAM tanpa terkecuali, termasuk prajurit TNI-Polri. Selain mereka menjalankan tugas negara, merena juga manusia yang mempunyai keluarga.
“Kami pun mendesak Komisi I DPR RI, panggil Komnas HAM. Dan segerakan buat panitia kerja. Agar para prajurit terbaik TNI-Polri ada payung hukum serta perlindungan HAM saat bertugas,” tegas Ade Selon.
Sebagai pemuda Indonesia, Ade Selon tidak ingin para prajurit terbaik TNI-Polri sedang bertugas di daerah-daerah konflik menjadi sasaran pelanggaran HAM. Terlebih lagidilakukan oleh masyarakat sipil yang menggunakan senjata dengan tujuan untuk memberontak dan membunuh para prajurit terbaik TNI-Polri. Ia menjelaskan bahwa prajurit TNI-Polri ada yang diculik, dipermalukan depan umum, bahkan diusir saat bersilaturahmi ke asrama mahasiswa Papua.
“Jika tidak ada tanggapan baik dari Komnas HAM dan Komisi I DPR RI, maka kami akan menggelar aksi berjilid-jilid, hingga keadilan ditegakkan dengan sebaik-baiknya. Komnas HAM harus usut tuntas pelanggaran HAM di Papua. Yang berujung pada syahidnya para prajurit terbaik TNI-Polri dan masyarakat sipil di Deiyai Papua,” tutup Ade Selon. (AMN)