oleh

Hanya Dengan Siraman Rohani Maka Bibit Iman Akan Tumbuh Kuat

Hanya Dengan Siraman Rohani Maka Bibit Iman Akan Tumbuh Kuat. Oleh : Ustad Subairi, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darul Madinah Wonosari Gorontalo.

Meskipun suasana kita sekarang ini adalah suasana yang mencekam dan menakutkan akibat dari pada wabah Covid-19 ini, tetapi karena keimanan kita yang kukuh di dalam hati, Insya Allah kita akan tetap tenang. Orang yang beriman akan tetap tenang dengan mengigat Allah SWT. Itulah sebabnya megapa Allah SWT, menyebutkan banyak sekali didalam Al-Qur’an ayat tentang ibadah zikir.

Marilah kita semua senantiasa menyiram rohani kita karena dengan siraman rohani maka bibit iman itu akan tumbuh kuat. Semoga dengan melalui firmannya kita dapat menyiram rohani kita, sebagaimana dahulu Nabi Ayyub a.s menghadapi musibah sama seperti kita pada hari ini.

Baca Juga :  Inflasi Gelar Akademis, Sebuah Opini Subairi

Kalau kita sekarang ini menghadapi Covid-19, maka dahulu Nabi Ayyub a.s seperti yang disebutkan dalam surah Al-Anbiya ayat 83-84, bahwasanya menghadapi penyakit keseluruh tubuh Nabi Ayyub a.s busuk dan bahkan dikatakan yang selamat itu hanyalah lidah dan hati baginda saja. Ketika itu Nabi Ayyub mengetahui bahwasanya ini adalah Allah SWT, yang menetapkan dan Allah pula yang akan megangkatnya maka Ayyub berserah diri kepada Allah SWT, seraya berdoa :

“Waayyuba idznaada rabbahu anni massaniyazdharru weanta arhamurrahimin (dan ambillah pelajaran dari kisah Nabi Ayyub a.s ketika ia menyeru tuhannya yaitu Allah SWT, ya Allah sesungguhnya aku ini ditimpa penyakit dan engkau ya Allah maha pengasih diantara semua pengasih)”

Meskipun kita berada di rumah tetapi bukan keinginan kita untuk berdiam dirumah, beribadah di rumah. Sebenarnya di bulan ramadhan ini kita semua ingin berlama-lama dan berdiam diri di masjid, beri’tikaf, namun karena keadaan kita yang tidak memungkinkan maka meskipun kita di rumah tetap bermohon kepada Allah SWT, dengan penuh kekhusu’an dan kerendahan hati mudah-mudahan inilah yang akan mengantarkan doa kita diperkenangkan oleh Allah SWT.

Baca Juga :  Jelang Pemilu, Camat Maiwa Ajak Warga Desa Pariwang Jaga Persatuan

Sebagaimana doa Nabi Ayyub a.s dikabulkan oleh Allah SWT, fastajabna lahu (maka kami perkenangkan doanya itu) fakasyafna mabihi min dhurrin (kami angkat, kami hilangkan penyakitnya) waataina ahlahu wamistlahum ma’ahum (dan kami berikan kepadanya kembali ahli keluarganya) dahulu ahli keluarganya dekat kepada Nabi Ayyub tetapi dengan penyakit itu keluarganya pergi menjauh dari padanya maka Allah SWT, mengganti dengan ahli keluarga dan anak-anak yang lain lagi yaitu anak-anak yang betul menyukai dan mencintai Nabi Ayyus a.s.

Pertanyaannya kenapa Nabi Ayyub a.s mendapatkan ini semua? Karena Nabi Ayyub a.s mendapat rahmat dari Allah SWT, sambungan ayat menyebutkan rahmatan min’indina (sebagai rahmat dari sisi kami). Allah SWT, menyebutkan kata rahmat yang bermakna inilah yang kita perlukan pada hari ini dan ini adalah pelajaran karena dipenghujung ayat disebutkan juga wezikra li’abidin (dan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang beribadah).

Baca Juga :  Logika Agama Membangun Peradaban Baru Indonesia di Era Bonus Demografi

Inilah masanya kita berserah diri kepada Allah SWT, dengan penuh pengharapan terutama berkaitan dengan wabah Covid-19. Mudah-mudahan Allah yang kita ibadahi itu adalah Allah yang akan menolong kita dan yang akan megangkat wabah ini.

Loading...

Baca Juga