oleh

MNC Pro Pelangi, Tak Cukup Hanya Diboikot. Opini Dede Anggi

MNC Pro Pelangi, Tak Cukup Hanya Diboikot. Oleh: Dede Anggi, Aktifis Dakwah Remaja.

Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan pernyataan salah satu perusahaan terbesar, yaitu Unilever, yang memutuskan untuk mendukung gerakan lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer (L98TQ+). Perusahaan yang berbasis di Amsterdam, Belanda, pada 19 Juni lalu resmi menyatakan diri berkomitmen mendukung gerakan L98TQ+. Hal tersebut disampaikan melalui akun Instagramnya.

Aksi dukungan Unilever terhadap gerakan L98TQ+ telah menuai kecaman di dunia maya. Tak sedikit seruan untuk memboikot produk Unilever, termasuk dari MUI. (Republika.co.id)

Memang benar membuat aksi boikot akan merugikan produsen, tapi tidak ada jaminan bahwa dukungan terhadap kebrobokan L98TQ+ akan dihentikan. Faktanya di era dominannya kapitalisme, MNC perusahaan Multinasional yg mendukung L98TQ+ berpijak pada liberalisme yang diagungkan dan memberi lahan subur bagi bisnis mereka.

Baca Juga :  Kaum Pelangi Raih Dukungan, Umat Ramai Sampaikan Kecaman

Bahkan jauh sebelum Unilever mendukung L98TQ+, sebenarnya di luar sana masih banyak brand-brand yang mendukung L98TQ+ diantaranya Apple, Google, dan Instagram.

Dalam Islam ada yang dinamakan hadlarah (pemahaman) dan madaniyah (benda). L98TQ+ termasuk hadlarah barat sedangkan yang berkaitan dengan penggunaan madaniyah atau benda maka hal ini dilihat berfungsi sebagai bendanya. Termasuk madaniyah ‘am (khas), yaitu ideologi tertentu yang bertentangan dengan syariah Islam.

Jika bendanya tidak bertentangan dengan akidah Islam, maka bendanya boleh dipakai. Namun jika bendanya khas ideologi tertentu dan bertentangan dengan Islam, maka itu tidak dapat digunakan.

Perlawanan terhadap L98TQ+ tidaklah cukup hanya dengan melakukan boikot, karena tidak akan menyelesaikan masalah secara tuntas. Disamping itu juga harus menyerukan boikot pada sistemnya yaitu sistem sekuler. Bagaimana pun akar masalah adanya L98TQ+ diakibatkan oleh penerapan sistem kapitalis sekuler dan pencampakkan hukum Allah dalam kehidupan.

Baca Juga :  Bangsa Indonesia Seperti Kal Jasadi Wahid, Tapi Gaduh Terus. Kenapa?

Hanya dengan penerapan sistem Islam akan lahir individu-individu yang taat dan menebar Rahmat-Nya bagi seluruh alam.

Wallahu a’lam bishshawwab.

Loading...

Baca Juga