Corona Makin Mewabah, Anak-anak Bersiap Masuk Sekolah? Oleh: Maysaroh Nur Hasanah, Mahasiswi, Anggota Komunitas Pena Langit.
Pandemi virus corona belum juga menunjukkan tanda-tanda mereda. Kasus penambahan jumlah positif terus bertambah setiap harinya. Dilansir dari kompas.com bahwa per 1 Juli 2020 sudah terdapat sekitar 57.770 orang yang positif terinfeksi virus corona. Sementara itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyatakan bahwa tahun ajaran baru akan tetap dilaksanakan 13 Juli 2020 mendatang (kumparan.com 1/06/2020).
Memasuki ajaran baru yang sebentar lagi akan dibuka, di era New Normal ini anak-anak akan kembali lagi belajar di sekolah. Pembukaan ajaran baru ini tak terlepas dari kebijakan New Normal yang mulai diterapkan pemerintah. Pembukaan sekolah dengan sistem New Normal yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti jaga jarak, memakai masker, dan juga tidak bergerombol.
Kebijakan ini tentu menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, terutama di kalangan pelajar. Mereka yang telah jenuh belajar di rumah, seperti mendapat angin segar atas adanya kebijakan ini. Berbulan-bulan dihadapkan di layar gadget dengan setumpuk tugas-tugas yang cukup menyita perhatian. Namun, di lain sisi mereka dihadapkan pada kekhawatiran. Tidak bisa dengan tenang bersekolah seperti semula di tengah masifnya jumlah penambahan kasus baru virus corona.
Para orang tua pun tak kalah dilematis. Kekhawatiran tentang keselamatan anak-anaknya tak bisa dielakkan. Tidak ada yang bisa menjamin anak-anak akan disiplin mematuhi protokol kesehatan. Guru juga tidak bisa sepenuhnya optimal dalam mengawasi anak-anak didiknya.
Sudah terbilang terlambat memang penanganan wabah virus corona di negeri kita. Harusnya sejak pertama kali kasus corona ditemukan, pemerintah segera mengambil kebijakan lockdown. Sehingga virus corona segera teratasi dan tidak mewabah seperti hari ini, serta anak-anak dapat kembali bersekolah seperti biasa tanpa dihantui rasa kekhwatiran.
Seperti inilah potret kehidupan kita hari ini. Terkungkung dalam sistem kapitalis sekuler yang menekan dan mencengkeram kita dari berbagai sisi. Merebaknya wabah adalah akibat kesalahan dan kelalaian manusia dari mengingat Tuhan Pencipta Alam yaitu Allah SWT. Sebagaimana Allah telah berfirman:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS. Ar-Rum: 41)
Maka dari itu, sudah seharusnya kita kembali kepada jalan yang benar. Menjadikan syariat Allah satu-satunya aturan dalam kehidupan kita.
Wallahu’alam bisshowab