oleh

Hikmah Pernikahan. Opini Rina Raodatul Jannah

Hikmah Pernikahan. Oleh: Rina Raodatul Jannah, Muslimah Menulis.

Reportase”Kamomil ( Kajian muslimah ok Milenial ) diselenggarakan Kajian online by Zoom pada Hari Ahad, 05 Juni 2020. Dengan tema” The Right Time (Saat Yang Tepat Untuk Menikah) “Di pandu oleh Ustadzah Rizki Damayanti. Dengan antusias di hadiri oleh 23 peserta dari berbagai daerah.

Beliau mengungkapkan kapan yang tepat untuk seseorang menikah karena pernikahan itu bukan perlombaan yang harus bersaing siapa yang duluan karena menikah adalah bertemunya dua cinta yang di dalamnya ada keihlasan dan keridhoan pada keduanya.

Beliau memaparkan Pernikahan adalah ibadah terlama karena menjalaninya seumur hidup, makanya setiap orang memikirkan dengan serius karena ingin mendapat jodoh yang tepat karena inilah banyak jojoba (jomblo-jomblo bahagia) yang belum mendapatkan pasangan yang pas. Banyak kejadian yang menimpa jojoba ini misalkan di teror oleh keluarga dan teman tentang kapan nikah?. Kenapa belum bersama pasangan?. Apalagi ketika sebagian teman kita sudah menikah maka akan semakin banyak teror pertanyaan yang akan membuat putus asa sehingga meminta untuk dijodohkan. Padahal pernikahan itu seperti yang di paparkan di atas adalah masalah waktu yang tepat bukan perlombaan.

Baca Juga :  Islam di Negeri Kasino, Catatan Dakwah di Hongkong dan Macau

Selanjutnya mengapa kita harus menikah? Karena tujuan pernikahan dalam islam adalah untuk menggapai ridho Allah, untuk ibadah karena setiap ritual yang kita lakukan bernilai ibadah selama masih dalam ruang lingkup syara’. Menikah juga untuk melestarikan keturunan makanya dalam islam termasuk perbuatan keji jika ada pernikahan yang tidak sesuai dengan syariat dan juga hanya pelampiasan nafsu semata.

Menikah itu untuk memperoleh ketenangan jiwa dan bagian dari sunnah Rasulullah penyempurna dari Agama. Menikah, jodoh itu adalah takdir yang sudah ditentukan. Tinggal bagaimana cara kita untuk menggapainya apakah dengan cara yang sesuai hukum syara’ atau dengan cara di luar hukum syara’. Allah tidak akan bertanya siapa jodoh kita tapi Allah akan bertanya dengan cara apa, kita mendapatkan jodoh. Oleh sebab itu kita diwajibkan untuk menggapai pernikahan sesuai dengan hukum syara’ yaitu dengan ta’aruf jika cocok kemudian hitbah dan setelahnya pernikahan.

Baca Juga :  Ketika Isu IdeologiĀ Dimainkan Kembali. Opini Nurina P Sari

Bahwa pernikahan itu perlu ilmu yang bisa di dapatkan dari buku, kajian-kajian ,parenting serta seminar-seminar tentang pernikahan dalam menemukan pasangan yang tepat dan sama secara visi misi. Karena pernikahan bukan hanya sekedar kebahagian dan kesenangan tapi juga tentang keridhoan dan keikhlasan.

Dan bagaimana cara mengetahui jodoh kita, bahwa dengan sholat istiqaroh. InsyaAllah mendapatkan jawaban dari shalat istikharah kita akan ada kecenderungan niat untuk menikah bukan hanya sekedar PHP (pemberi Harapan Palsu). Dan itu bisa lewat mimpi ataupun dalam kenyataan tiba-tiba kedatangan pelamar yang berniat menghitbahnya. MasyaAllah kehebatan Allah menyatukan dua sejoli yang tidak tahu menjadi tahu.

Sehingga kita harus terus berusaha belajar dan terus memperbaiki diri. Supaya mendapatkan pasangan yang sesuai keinginan dan pada dasarnya cermin diri adalah pasangan baik. Jika baik maka baiklah pasangannya. Jika buruk maka buruk lah pasangan nya.

Loading...

Baca Juga