Kalung Anti Corona, Efektifkah Untuk Covid -19 ?
Oleh : Mariana, S.Sos ( Pemerhati Sosial dan Politik )
Lagi ramai diberita tentang Kalung yang diklaim sebagai Antivirus Corona yang dikembangkan oleh Kementerian pertanian (Kementan). Berbagai reaksi pun bermunculan dimasyarakat, Ada yang mendukung ada juga yang mengkritisi kebijakan Kementan. Maklum saja, di tengah situasi wabah yang semakin masif penularannya, banyak Negara yang berlomba-lomba untuk membuat pencegahan dan pengobatan untuk menghentikan laju virus ini.
Sebenarnya wajar saja sebuah kreativitas dan inovasi yang dikembangkan untuk menghentikan si virus, hanya saja kreativitas yang dikembangkan jangan sampai menciderai akal sehat. Masalahnya ada masyarakat yang terbiasa mengikuti apa yang dilakukan oleh pejabat publik, jangan sampai citra yang dibangun oleh pejabat publik menjadi teladan bagi masyarakat. Padahal kalung yang di gaungkan Anticorona nyatanya belum melalui uji klinis. Khawatirnya masyarakat justru akan tersesatkan dengan ide Anti Corona sehingga melakukan hal-hal yang justru membahayakan bagi kesehatan dirinya dan tentu masyarakat secara umum.
Karena itu pejabat publik seharusnya lebih berhati-hati bersuara dihadapan publik, agar tidak menimbulkan problem yang lebih serius terhadap penularan wabah. Apalagi pejabat yang berbicara bukanlah ahli dibidang kesahatan. Empati terhadap musibah yang menimpa rakyat karena penyebaran virus gagal dihentikan sangat baik, tetapi menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya adalah jauh lebih berbahaya. Bisa jadi empati yang dibangun akan berbuah musibah ditengah masyarakat.
Kementan harusnya lebih fokus untuk melakukan produksi dan distribusi pangan ditengah masyarakat yang mengalami krisis pangan akibat wabah, itu akan lebih baik daripada mengurusi kalung Anticorona yang belum pasti mampu mengatasi penyebaran virus Covid-19. Apalagi kalau pengembangan kalung dikaitkan dengan anggaran, tentu lebih bermasalah lagi terhadap risiko kegagalan yang akan timbul.
Khawatirnya kalung ini diproduksi dengan niat tendensius, Apakah memang untuk kepentingan rakyat demi menyelamatkan mereka dari virus Covid-19 ataukah hanya sekadar lahan bisnis para elit penguasa dan pebisnis? Apalagi digadang-gadang produksi kalung ini akan melibatkan swasta, padahal kalau sudah melibatkan swasta maka profit adalah tujuan utamanya, ujung-ujungnya rakyat akan jadi konsumen dan yang untung adalah para elit dan pebisnis yang memanfaatkan kepanikan masyarakat ditengah wabah, maka wajar penguasa dalam sistem Kapitalis berkedudukan sebagai pedagang bukan pengurus rakyat.
Dilansir oleh suara.com, 06 Juli 2020, Kepala Badan penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Fadjry Djufry mengatakan, akan menggandeng pihak swasta untuk bisa segera memproduksi kalung antivirus corona ini. Pihak swasta yang akan diajak bekerja sama tersebut adalah PT Eagle Indo Pharma atau Cap Lang yang siap untuk segera memproduksi kalung anti virus corona ini.
Karena itu, ada beberapa hal mengapa kalung Antivirus Corona ini begitu ingin diproduksi, meski banyak pihak meragukan bahkan menolaknya. Yang Pertama : Meraih status sosial dan politk demi sebuah penghargaan. Saat ini banyak pihak yang berlomba untuk menemukan penangkal virus Covid-19, sebab virus ini telah cukup lama mewabah dan belum ada satupun yang benar-benar berhasil menemukan panangkal dari virus ini. Maka berbagai pemikiran rasional maupun irasional mengemuka diranah publik guna meraih simpati sosial maupun pilitik, ada yang tulus berusaha menemukan anti corona, tapi tidak sedikit yang sekadar menumpang populer lewat drama pencitraan penemuan anti corona, ujung-ujunganya gagal total dalam setiap implementasinya.
Padahal penanganan virus corona harusnya diserahkan pada ahliny…