Covid-19 Masih Mengintai, Proyek Ibu Kota Baru Terus berlajalan, Rakyat Ambyar.!
Oleh : Patimatul Jahroh,SEI. (Anggota Komunitas Aktif Menulis)
Pandemic corona virus masih berlangsung dan belum melandai apalagi hilang. Seluruh komponen bangsa masih membicarakan untuk mencari jalan keluar dan berharap bisa kembali beratifitas tanpa takut tertulari corona virus.
Walau begitu ternyata, disudut lain Kalimantan timur yang belakangan terakhir terpilih sebagai ibu kota baru pengganti Jakarta masih tetap dilanjutkan dalam proyek pemindahan ibu kota bangsa Indonesia dengan target 2024 sudah selesai dan siap di oprasionalkan dengan maksimal dibawah kepemimpinan ekonomi neoliberal ala kapitalisme. Tak perduli kondisi apapun, proyek IKN (Ibu Kota Negara) yang telah mengantongi dana utang dari korporat mancanegara terus menujukan taring keseriusanya.
Bahkan ditengah guncangan ekonomi yang melanda dunia akibat imbas pandemic corona virus tak mengentarkan CINA untuk menawarkan investasinya dibidang infrastuktur dan enegri bagi Proyek IKN. “Hal ini diharapkan juga dapat lebih memperkuat kerja sama bilateral berbagai bidang antara Indonesia-Tiongkok yang pada tahun 2020 memasuki usia 70 tahun” (CNN Indonesia, 20/05/2020)
Memang bagi Cina ladang basah IKN sanggat mengiurkan dan dipandang mampu mendongkrak roda financial Cina saat IKN selesai dan bisa ternikmati bersama. Walau masih ditengah pandemic covid-19, tak membuat Cina melepas dominasinya pada Indonesia melalui proyek investasi diberbagai bidang. Bahkan sudah 70 tahun kerja dama dengan bangsa ini berjalin mesra. Sungguh fakta yang mengiris hati dan harta rakyat yang terwakili oleh para wakil elit kapitalisme global bahkan sosialisme pun ikut menikmatinya.
jelas keliru jika proyek pemindahan ibu kota tetap di berlangsungkan, karena fakta berbicara bahwa bangsa ini tak membutuhkan hal itu, namun yang di butuhkan adalah penyelesaian bencana covid-19 juga recoveri sistem ekonomi dengan solusi yang mujarab yakni islam.
Belum lagi, para pengamat ekonomi yang menjunjung tinggi jiwa negarawan terus mendesak jejeran para penguasa untuk membatalkan proyek pemindahan Ibu Kota Negara dikarenakan ini bukan lah kebutuhan mendesak bahkan akan merugikan ekonomi bangsa ini karena menambah utang baru yang membuat bangsa ini semakin kehilangan kedaulatan ekonomi dan semakin bergantung pada Negara-negara kreditur, apalagi kini rakyat Indonesia sedang menghadapi badai ekonomi imbas pandemic covid-19 yang membuat puluhan ribu kehilangan pekerjaan bahkan angka ini akan terus melonjak karena covid-19 masih menyerang Indonesia.
Jika masih tetap di kerjakan justru rakyatlah yang akan menjadi korban-nya. Kasihani rakyat yang makin jauh dari kesejahteraan, padahal pembukaan undang-undang 1945 telah menjaminnya, namun kini ambyar dirasa. Sungguh hentikan saja pemindahan ibu kota negara ini, tetap saja di jakarta dan fokuslah pada kebutuhan hajat hidup orang banyak, bukan hajat elit kapitalisme yang melilit leher dan perut rakyat.
Maka idealnya pemerintah focus saja penanggulangan covid-19, dan jika memang masih memiliki energi lebih sebaiknya pemerintah mencoba untuk menata kembali tatanan bangsa ini dengan mengkiblat pada pemerintahan islam yang pernah jaya 1300 tahun lamanya dan terbukti menjadi bangsa yang mandiri, berfinansial super, berdaulat tanpa bergantung pada Negara manapun bahkan menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur yang membawa kesejahteraan dari langit hingga darat yang ternikmati oleh seluruh penjuru negri.