oleh

GABP-NKRI Datangi Polda Metro dan Kodam Jaya Minta Rizieq Shihab Segera Ditangkap

SUARAKEADILAN.ID – Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Anak Bangsa Peduli NKRI (GABP-NKRI) meminta polisi untuk menangkap Muhammad Rizieq Shihab demi tegaknya hukum tanpa pandang bulu. Tindakan aparat yang berujung bentrok hingga 6 orang meninggal beberapa hari lalu disebut memunculkan asumsi-asumsi liar yang berpotensi mengganggu stabilitas negara.

Massa aksi GABP-NKRI ini menggelar aksi di depan Polda Metro Jaya, Kamis (10/12/2020) sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka kemudian melakukan longmarch ke Kodam Jaya dan menggelar orasi dengan tuntutan yang sama.

Pada orasinya, koordinator aksi GABP-NKRI Ibrohim menyayangkan insiden penembakan yang terjadi antara pengikut Rizieq Shihab dengan aparat Kepolisian yang terjadi di Tol Cikampek, Jawa Barat, Senin (7/12/2020) lalu. Insiden bentrok yang berujung 6 orang tewas ditembak mati aparat polisi tersebut memunculkan banyak asumsi liar.

Baca Juga :  LBH Phasivic: Berkas Gratifikasi YPIM Sudah di Meja Kabareskrim

“Padahal, saat itu polisi tengah menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum dalam mendalami pemeriksaan terhadap Rizieq Shihab. Sangat disayangkan akhirnya berujung peristiwa mengenaskan,” kata Ibrohim.

Lanjutnya, negara indonesia adalah negara hukum. Ibrohim menekankan, hal demikian tertuang dan ditegaskan secara jelas dalam UUD 1945 Pasal 3 Ayat Satu. Siapapun yang terlibat dalam masalah Hukum maka penegak Hukum harus bertindak tegas demi tegaknya Hukum (The Power of Law).

Namun demikian, menurutnya, masih saja terdapat upaya-upaya untuk menghalangi proses penegakan Hukum atas suatu delik Hukum. Korlap GABP-NKRI ini pun menyesalkan langkah damai yang dilakukan oleh aparat keamanan Negara yakni TNI-Polri dalam mendalami perkara Rizieq Shihab tidak membuahkan hasil seperti yang diinginkan.

Baca Juga :  Terminal Laino Kabupaten Muna Dipenuhi Mobil dan Lapak Pedagang

“Justru yang terjadi sebaliknya. Benturan pemahaman dan hingga aksi bentrok yang berujung penembakan 6 orang tewas. Ini menjadi catatan sejarah buruk peristiwa hukum kriminal di negeri ini,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Ibrohim menambahkan, kronologis kejadian yang disampaikan pihak kepolisian nalah memunculkan sejumlah asumsi liar. Opini yang berkembang di masyarakat, menurutnya, seolah yang bersalah adalah aparat keamanan yakni Polisi.

“Padahal yang dilakukan aparat keamanan adalah mencoba untuk menegakkan hukum. Sebagaimana perintah dan amanah Undang-Undang yang berlaku,” tuturnya.

Karenanya, kata Ibrohim, GABP-NKRI mendesak TNI-Polri segera melakukan langkah-langkah persuasif, tegas dan masif untuk menegakkan hukum terhadap Rizieq Shihab. Pihaknya meminta semua dugaan pelanggaran hukum kepada siapapun tanpa pandang bulu.

Baca Juga :  Bareng PD Pasar Jaya, GPI Berbagi Untuk Anak Jalanan di Jakarta

“Tangkap dan adili aktor pembuat gaduh, yakni HRS (Habib Rizieq Shihab-red). HRS harus dipanggil paksa untuk diproses hukum. Tindak tegas para perusuh dan pemecah belah bangsa,” tegas Ibrohim.

Selain itu, GABP-NKRI menyatakan mendukung TNI-Polri untuk menegakkan hukum dengan setegas-tegasnya terhadap Rizieq Shihab. Ibrohim mengaku, Imam Besar tersebut diduga melanggar sejumlah aturan Hukum dan melanggar Protokol Kesehatan Covid-19.

Kepada TNI-Polri, Ibrohim menegaskan, GABP-NKRI akan selalu bersama dalam menjaga keutuhan NKRI. Pihaknya meyakini, rakyat akan selalu bersama aparat keamanan, karena TNI-Polri memang bekerja demi rakyat.

“Sekali lagi, tangkap dan adili Rizieq Shihab. TNI-Polri jangan takut, rakyat akan selalu bersamamu. Karena TNI-Polri dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat,” kata Ibrohim. (HRN)

Loading...

Baca Juga