SUARAKEADILAN.ID – Pengasuh Pesantren Tartib Manbaul Falah Petir Kyai Agus Rahman menyayangkan bantuan hibah Pemprov Banten yang terancam tidak bisa cair tahun 2019 ini. Menurutnya, operasional pesantren itu setiap tahun, bukan dua tahun sekali.
“Pesantren itu kegiatannya tiap hari, bahkan tiap waktu, tiap bulan, tiap tahun bukan dua tahun sekali. Seharusnya pemprov mengerti itu,” ujar Kyai Agus di Ponpes Tartib Manbaul Falah kecamatan Petir kabupaten Serang provinsi Banten, Sabtu (8/6/2019).
Kyai Agus juga mengungkapkan perhatian pemprov Banten kepada pesantren selama ini memang masih kurang, terutama pesantren salafiyah. Ke depan, diharapkan perhatian pemprov harus seimbang, antara pendidikan umum dan pesantren. Keduanya aset bangsa jangan hanya diberikan tanggung-jawabnya kepada kemenag. Karena memang anggaran kemenag terbatas.
“Adanya aturan agama menjadi kewenangan pusat itu kadang dijadikan dalil. Bahwa pesantren dan madrasah bukan kewenangan pemerintah daerah, ini yang salah memahami aturan. Sudah perhatian kurang. Komitmen hibah pertahun yang kecilpun mau gak cair, ini kan dzalim,” tambah kyai lima anak ini.
Hal berbeda di katakan Kyai Suhaimi Pengasuh Pesantren Kedung di Gunungkaler kabupaten Tangerang. Ia bahkan tidak tahu kalau hibah untuk pesantren tahun 2019 ini terancam tidak cair.
“Kalau tahun kemaren cairnya bulan puasa. Kalau sekarang kan lagi sibuk pemilu, jadi mungkin habis lebaran baru cair,” harap Kyai Suhaimi, Sabtu (8/6/2019).
Sebelumnya, viral opini di media online yang dishare via medsos yang ditulis KH imaduddin Utsman tentang hibah pemprov Banten untuk tahun 2019 yang terancam tidak cair. (TMS)
