SUARAKEADILAN.ID – Banyak warga Nahdiyyin yang belum tahu bahwa sekarang sudah ada sebuah kitab dalam bahasa Arab yang membahas tentang ajaran dan prinsip Nahdlatul Ulama yang bernama Al Fikrotunnahdiyyah yang di karang oleh ulama Banten yang juga pengasuh pondok pesantren Salafiyah Nahdlatul Ulum, KH. Imaduddin Utsman. Pondok itu beralamat di sebuah Kampung di Kecamatan Kresek yang bernama Kampung Cempaka. Letaknya 12 kilometer dari Tanara, Kampung Syekh Nawawi Al Bantanie.
Yang menarik adalah, sebagaimana yang dituturkan kepada suara keadilan pada hari Senen (13/05/2019 ) di Kresek, kitab sebanyak 270 halaman itu dipersembahkan oleh pengarangnya kepada NU setelah sebelumnya selama kurang lebih setahun ia pernah masuk FPI tepatnya menjelang kasus Ahok. Sejak kecil Kiayi Imad berada di lingkungan NU, mesantren di tokoh-tokoh NU, pesantrennya pun bernama pesantren NU. Sangat wajar kemudian ia memutuskan untuk kembali kepangkuan NU.
Ketika di FPI, penulis Al Fikrotunnahdiyyah ini diberikan tugas untuk menjadi ketua DPC di daerahnya. Ia pun mengarang lagu untuk Ustad Rizieq Syihab yang sekarang lagu itu menjadi salah satu lagu kebanggan anggota FPI yaitu lagu Ya Habibana Riziq Syihab.
Ketika suarakeadilan.id mengkomfirmasi kebenaran berita itu, Kyai Imad, yang sekarang menjabat wakil katib PWNU itu tidak menampiknya.
“Itukan perjalanan hidup saya. Yang penting sekarang saya bersyukur kepada Allah telah mengembalikan saya seutuhnya kepada NU” jawabnya.
Ketika ditanya alasanya keluar dari FPI, setelah sebelumnya aktif di ormas yang didirikan Ustad Rizieq itu, Kyai Imad tidak mau membuka secara terbuka.
“Masing-masing orang punya alasan untuk memasuki atau keluar pada satu organisasi. Saya hanya merasa yang paling cocok untuk santri seperti saya ini hanyalah NU,” jawabnya singkat.
Selain kitab Al Fikrotunnahdiyyah, Kyai Imad juga menulis beberapa kitab. Seperti kitab Al Syarhul Maimun syarah Al jauhar al maknun dalam ilmu balagoh, kitab Nihayatul maqsud syarah Nadzom al maqsud dalam ilmu shorof. Kitab Al fathul munir syarah nadzom al zamzami dalam ilmu tafsir. Kitab Al Ibanah syarah matan Al Rahbiyyah dalam ilmu waris, kitab Al Burhan ila tajwidil qur’an dalam ilmu tajwid. Kitab Al Ta’aruf fi ilmittasawwuf, kitab Al Nailul Kamil syarah Al Awaamil dalam ilnu nahwu. Kitab Al Muhimmah syarah nadzom Al Baiquniyyah dalam ilmu mustolah hadits semuanya dalam bahasa Arab.
Ia juga mengarang kitab berbahasa Jawa. Yaitu kitab Tuhfatunnadzirin syarah kitab sullamul munawroq dalam ilmu mantiq. Ia juga mengarang risalah sebagai jawaban dari masalah yang muncul di masyarakat. Seperti kitab Al Qaolul mufiid fi hukmil mukabbirisauth fil masaajid menerangkan hukum speaker masjid. Kitab Al Qaulul Mufiid fi hukmittalaqqubi bil habiib menerangkan tentang hukum memakai gelar habib. Dan kitab Al Qaolul kaafi firradi alal jahilil mufti tentang hukum jum’ah.
Sekarang bersama PWNU Banten, Kiayi Imad begitu semangat mensosialisasikan ajaran dan prinsip ke-NU-an kepada masyarakat Banten yang secara jama’ah NU, namun secara jamiyyah belum kuat. Seperti di Jatim. (TMS)