oleh

New Normal, Kebijakan yang Tak Bijak. Opini Devi Putri Hadriani

New Normal, Kebijakan yang Tak Bijak. Oleh: Devi Putri Hadriani, Alumni IAIN Pontianak.

Sampai saat ini penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Minggu (5/7/2020) pukul 12.00 WIB, hasilnya, jumlah kasus pasien positif terpapar virus corona dilaporkan bertambah 1.607 orang, sehingga total menjadi 63.749 orang. Sementara pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 886. Jadi total hingga sore ini pasien sembuh menjadi 29.105 orang, kemudian yang meninggal dunia bertambah 82 Jumlahnya menjadi 3.171 orang.

Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama bahwa dampak Covid-19 telah membuat masyarakat di berbagai penjuru dunia melakukan segala aktivitasnya serba di rumah. Kerja, sekolah bahkan ibadah pun di rumah. Covid 19 telah mengubah segala tatanan kehidupan masyarakat. Banyak aktivitas terhenti dan mengakibatkan kerugian yang luar biasa dampaknya, bukan hanya rakyat bahkan negara pun rapuh akibat Covid 19. berbagai cara telah diupayakan sampailah pada solusi yang katanya akan memperbaiki semua keadaan.

Baca Juga :  People Power 1.0 Versus People Power 2.0 Dalam Pilpres 2019

New normal adalah solusi atau kebijakan pemerintah untuk kembali kepada tahap perbaikan. Bisa dikatakan perbaikan dalam sektor perekonomian, karena dengan new normal seluruh aktivitas ekonomi dibuka kembali. Misalnya Bisnis, pariwisata, transfortasi kemudian menyusul perlahan bidang yang lain.

Sejak diberlakukannya new normal di Indonesia, keadaan justru bukan membaik malah memburuk. Buktinya, sejak diterapkannya new normal kasus per kasus setiap harinya bukan berkurang justru bertambah pesat. Bahkan rapid tes yang merupakan salah satu prosedur protokol kesehatan untuk mendeteksi keberadaan virus pada diri seseorang menjadi bukti betapa banyak orang yang terjangkit Covid-19. Tidak bisa disangkal pula apakah dilakukan rapit test secara serius menunjukkan virus ini masih sangat masif penyebaran ataukah karena diberlakukannya kebijakan new normal?

Baca Juga :  Ketika Dunia Melihat Kita. Opini Lulu Nugroho

Sejak awal pemerintah memang lamban dalam hal penanganan pencegahan virus ini. Untung rugi masih hal utama yang diprioritaskan nyawa manusia menjadi opsi pilihan dibandingkan kerugian negara yang pengeluaran dana lumayan besar. Maka, new normal adalah kebijakan pemerintah yang tak bijak.

Solusi pemerintah yang menerapkan sistem sekuler-kapitalis telah cacat dari awal karena mengambil solusi berdasarkan untung rugi bukan solusi dari Islam yang memprioritaskan keselamatan nyawa rakyat. Karena nyawa seorang Muslim itu lebih berharga dari bumi dan seisinya.

Islam sejak awal mengajarkan kepada kita untuk meyelesaikan setiap permasalahan berdasarkan hukum buatan Allah. Yakni bagaimana mnghentikan penyeberan virus ini sesuai dngan syariat Allah bukan berdasarkan akal yang dibimbing hawa nafsu serakah manusia.

Loading...

Baca Juga