SUARAKEADILAN – Meski raga tiada bebas merdeka, namun tidak berarti penghuni Lapas Paledang, Bogor, berhenti bersuara. Mereka menyuarakan Hak Kemerdekaan dalam mengakui Bertumpah Darah yang satu, Tanah air Indonesia, Berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. Dan Berbahasa persatuan yang satu, Bahasa Indonesia.
Pernyataannya di atas dibuktikan pada Sabtu (27/10/2018) dalam sebuah peringatan Hari Sumpah Pemuda yang dihadiri oleh para anggota Ikatan Polisi Mitra Masyarakat Indonesia (IPMMI), LBH Kepatihan, Advokat Bangsa Indonesia (ABI), Bang Japar, Bina Bangun Bangsa, Ikatan Advokat Muslim Indonesia (IKAMI), Tim Khusus Anti Begal (TEKAB).
Tentu saja acara dimeriahkan oleh lebih seratusan penghuni Lapas Paledang. Kepala Lapas Paledang Teguh menyatakan harapan agar di Lapas menjadi modal untuk menempa diri yang lebih baik di masa depan dengan ilmu agama dan keterampilan yang diberikan selama di Lapas Paledang, Bogor. Peringatan sengaja dimajukan lebih cepat satu hari mengingat Minggu lazimnya tidak ada kegiatan keramaian.
Menurut Ketua Presidium Suta Widhya, SH, IPMMI selama ini memberikan perhatian yang intens terhadap lembaga pemasyarakatan.
“Sebagai pemerhati Lapas, kami menghimbau pemerintah untuk memberikan berbagai perbaikan di lapas-lapas. Bukan perbaikan pengamanan agar mereka tidak kabur. Tapi juga perbaikan dari segi mutu makanan yang diberikan,” kata Suta, di Lapas Paledang.
“Efek jera memang menjadi tujuan kita bersama bagi penghuni Lapas. Itu sebabnya kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk merubah mindset penghuni Lapas diharapkan bukan sebagai doktrinasi, tetapi lebih sebagai komunikasi dialogis. Apa yang dilakukan IPMMI selama merupakan tipikal pendekatan komunikasi dialogis,” lanjut Suta.
Menurutnya, setiap Relawan IPMMI datang ke Lapas Paledang, minimalis menanyakan “PR hapalan” dari pertemuan sebelumnya. Beberapa penghuni Lapas ditantang untuk maju ke depan mengucapkan doa-doa dari Al Matsurat yang sebelumnya dibagikan bukunya oleh relawan IPMMI. (NVD)