SUARAKEADILAN – Guna meningkatkan kualitas, guru MTs lingkup Kemenag Wajo bersama dengan para kepala sekolah menyelenggarakan bedah instrumen akreditasi Sekolah/Madrasah (Sispena).
Acara ini mendatangkan pemateri yang sekaligus berprofesi sebagai tim assesor Kabupaten lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo, Rahmat Said. Kegiatan tersebut berlangsung di aula Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Rabu, (10/4/2019)
Dalam paparannya Rahmat Said, menyampaikan kaitan akreditasi dengan bantuan dan operasional sekolah (BOS).
“Sekolah yang tidak terakreditasi tidak layak mendapatkan bantuan dan operasional sekolah (BOS-red). Serta Kepala Madrasah tidak layak untuk menandatanggani ijazah negeri. Bagi Kepala sekolah yang mencoba-coba melanggar regulasi tersebut. Maka Madrasah atau sekolah tersebut yang akan menanggung resiko atau konsekwensinya,” kata Rahmat Said kepada suarakeadilan.id.
Lanjut guru SMP 2 Negeri sengakang, guru harus menguasai metodologi pembelajaran. agar pesarta didik tidak jenuh dan bosan dalam menerima dan merespon ilmu pengetahuan.
“Kami yakin dan percaya semua guru yang ada disini semuanya hebat persoalan konten (materi-red). Cuma terkadang dalam mentransper pengetahuan anak kaku, disinilah perlunya kita Ber MGMP,” imbuhnya. (SUB)
