SUARAKEADILAN.ID – Pondok-Pesantren Salafiyah di Banten mengalami tantangan seiring geliat kemoderenan zaman. Pondok pesantren salafiyah adalah pondok pesantren yang di asuh oleh seorang pengasuh yang mengajarkan secara tekun ilmu agama Islam yang terdapat di dalam kitab-kitab kuning. Peran pondok pesantren yang strategis dalam mengawal masyarakat baik dalam keagamaan maupun kemasyarakatan bahkan perlawanan fisik melawan penjajah, perlu mendapat perhatian pemerintah.
Banyak pesantren salafiyah yang tidak sanggup melawan derasnya perkembangan zaman, disisi lain ada beberapa pondok pesantren di Banten yang tetap mewarisi tradisi salafiyah murni.
Ditengah-tengah persoalan itu ternyata sejak lama sudah ada pesantren yang tetap dalam tradisi mewarisi ajaran pesantren salafiyah yaitu konsentrasi pengajaran kitab kuning namun mereka juga mengakomodir pendidikan formal seperti Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.
Pondok Pesantren salafiyah model seperti inilah yang kemudian banyak diminati orang tua untuk menitipkan anak agar mampu membaca kitab kuning, disisi lain mendapatkan strata ijazah yang sama dengan mereka yang sekolah.
Penelusuran suarakeadilan.id di bulan Ramadhan ini ada sekitar 12 Pondok pesantren model seperti ini yang dikenal luas masyarakat Banten, yaitu:
1. Pondok pesantren Al-Jauharatunnaqiyyah Cibeber Cilegon Banten.
2. Pondok pesantren Al-Khaeriyyah Citangkil Cilegon Banten
3. Pondok Pesantren AT- Thohiriyah Kaloran Kota Serang Banten
4. Pondok Pesantren Ashabul Maimanah Sampang Tirtayasa Serang
5. Pondok Pesantren Darul Hikmah Syekh Ciliwulung Cakung Binuang Kab. Serang
6. Pondok Pesantren Mathlaul Anwar Linahdotil Ulama Menes Pandeglang
7. Pondok pesantren Turus Kabayan Pandeglang
8. Pondok Pesantren Nurul Falah Petir Kab. Serang
9. Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum (NU) Cempaka Kresek Kab. Tangerang
10. Pondok pesantren Nurul Huda Baros Kab. Serang
11 Pondok pesantren An-Nawawi Tanara Kab. Serang
12. Pondok Pesantren Assalam Gerendeng Kota Tangerang.
Para santri keduabelas pondok pesantren ini Alumninya dikenal mampu membaca kitab kuning juga aktif di berbagai Kegiatan kemasyarakatan. (TMS)