oleh

PBB Harus Bertanggung jawab Bila Terjadi Perang Amerika-China

PBB Harus Bertanggung jawab Bila Terjadi Perang Amerika-China. Oleh: Tubagus Soleh, Ketum Babad Banten, Pembelajar Bisnis di Albayt University Al Bantani.

Kapan Amerika dan China Mulai perang terbuka? Jangan cuma pamer senjata doang serta unjuk kekuatan.

Kita mau lihat, apakah Amerika dan China serius mau memulai debut perang dunia ke 3 atau cuma sekedar psywar saja. Agar negara-negara lain menjadi keder.

Bila di baca sepintas, settingnya sama saja. Negara-negara di belah menjadi dua blok. Blok Kapitalisme dan Blok Komunisme. Selanjutnya sama saja seperti sejarah masa lalu perang dingin Amerika dan Uni Sovyet.

Di dunia, kejadian saat ini hanyalah pengulangan dari peristiwa masa lalu. Peperangan gaya-gayaan antara China dan Amerika hanya bikin gaduh dunia saja. Padahal tidak ada manfaatnya sama sekali buat kebaikan dunia.

Masyarakat dunia menginginkan kehidupan yang damai, tentram, sejahtera dan bisa saling membantu satu sama lain. Urusan perang sepertinya tidak menarik untuk diikuti.

Baca Juga :  Politik Optimis Jokowi, Sebuah Opini Tubagus Soleh

Apalagi bagi bangsa Indonesia, dalam Konstitusi negara sudah terang benderang ditegaskan bahwa bangsa Indonesia akan berperan aktif turut serta ikut menjaga ketertiban dunia.

Itu bermakna, siapapun yang bikin kekacauan dalam kehidupan masyarakat dunia maka diminta atau tidak diminta Bangsa Indonesia melalui Pemerintah yang sah akan ikut terlibat untuk mendamaikan. Bahkan bila diminta untuk menjadi Anggota tetap Dewan Keamanan PBB pasti Rakyat Indonesia akan sangat setuju.

Bila ditelisik lebih ke dalam lagi. Arogansi negara-negara seperti Amerika, China, Rusia, Inggris dan Prancis muncul karena mereka merasa punya legitimasi dan power sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Jadi bila kita boleh bicara, sebenarnya salah satu sumber kekacauan dunia saat ini, PBB sebagai badan dunia yang menjaga perdamaian tidak berfungsi sama sekali. Oleh sebab para anggotanya merangkap sebagai negara superpower.

Baca Juga :  Ahlan wa Sahlan Presiden & Wakil Presiden RI yang Baru

PBB harus bertanggung jawab, apabila meledak perang antara China dan Amerika kemudian merembet ke Afrika dan seterusnya.

Bangsa Indonesia sebagai warga dunia yang cinta damai, harus tegas bersikap kepada Amerika dan China. Bila perlu Indonesia mengaktifkan dan memperkuat kembali organisasi Non Blok yang diperkuat oleh Rusia.

Bagi Indonesia memang sulit pilihannya. Karena kedua negara yang bertikai merupakan negara sahabat dekat semua. Amerika merupakan Paman Sam. Sedangkan China merupakan Saudara dekat. Sama-sama penting posisinya bagi pemerintah Indonesia sekarang.

Namun Pemerintah harus punya sikap. Tidak perlu mendukung China atau Amerika. Tapi membangun komunikasi kepada kekuatan ke tiga yang sekarang sedang menunggu inisiatif dari negara yang memiliki bargaining yang kuat di kedua Negara yang sedang bertikai.

Baca Juga :  Gerakan Mahasiswa, Jokowi dan Teori Kemungkinan

Posisi Indonesia sebagai negara Muslim Moderat terbesar, saya kira punya bargaining yang bagus di kedua negara. Posisi Indonesia di mata Amerika dan China sangat seksi. Seandainya Pemimpin Indonesia bisa memanfaatkan peluang “bertikainya” Amerika China bisa menjadi nilai tambah bagi Bangsa Indonesia.

Indonesia yang sudah dikenal sebagai Juru damai tingkat dunia akan semakin diperhitungkan dan didengar arahan-arahannya. Tinggal adakah kemauan dan keberanian inisiatif menjadi juru damai dunia dari pemimpin bangsa Indonesia saat ini.

Kita sebagai Rakyat Kecil hanya bisa menonton saja seandainya benar-benar terjadi debut perang terbuka dunia ke Tiga. Dan itu artinya PBB harus bertanggung jawab atau dibubarkan saja karena tidak berguna lagi sebagai penjaga kedamaian Dunia.

By Tubagus Soleh, Ketum Babad Banten. Pembelajar Bisnis di Albayt University Al Bantani.

Loading...

Baca Juga