oleh

DEMA Institut Agama Islam As-Adiyah Gelar Seminar Nasional

SUARAKEADILAN – Institut Agama Islam As-Adiyah melalui Dewan Eksekutif Mahsiswa (DEMA) mengelar seminar nasional. Dengan megangkat tajuk ” Meneguhkan aqidah ahli sunnah wal jamaah dan mengikis habis faham radikalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara”.

Hadir dalam kegiatan tersebut seluruh dosen, mahasiswa Institut Agama Islam As-Adiyah, pembina serta santri Pondok Pesantren As-Adiyah Pusat Sengkang. Kegiatan ini berlangsung di gedung As-Sa’adah Kota sengkang, Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Sabtu, (08/12/2018)

Adapun Pemateri dalam kegiatan tersebut Ketua Tanfidiyah Nahdhatul Ulama (NU) Sulawesi Selatan Dr H Hamzah Harun Al Rasyid Lc MA, Kasubdid Kurikulum Kementerian Agama Republik Indonesia Dr Basnang Said S.Ag M.Ag, Khatib Am Nahdhatul Ulama Dr Amiruddin Aminullah M.Hi Rektor Institut Agama Islam As-Adiyah Sengkang Dr. Yunus Pasanreseng Andi Padi dan yang bertindak sebagai moderator Muammar Rash S.Ip S.Pd M.Pd salah satu alumni terbaik Institut Agama Islam Aa-Adiyah Sengkang. Kegiatan tersebut dimulai puku 13:00 WITA dan berakhir hampir mendekati waktu magrib.

Baca Juga :  Meningkatkan Kinerja Guru Dengan memanfaatkan Aplikasi Berbasis Online Di Tengan Pandemi Covid-19

Muammar Rahs dalam pengantarnya saat menjadi moderator mengklarifikasi atau menjelaskan alasan diadakannya kegiatan seminar tersebut.

“Karena banyaknya para santri yang belajar agama lewat yubtube atau blog. Yang terkadang tanpa disortir atau dipilih dan dipilah. Langsung dikomsumsi atau diambil sebagai pedoman dan pengangan hidup. Sehingga terkadang mempuanyai faham yang radikal,” ujar salah satu alumni terbaik Institut Agama Islam Aa-Adiyah Sengkang.

Sementara Dr. Yunus Pasanreseng Andi Padi selaku rektor membuka acara tersebut. Ia juga membawakan materi sebagai pengganti Dr Basnang Said.

“Bahwa judul atau tema yang diangkat semestinya meneguhkan aqidah ahli sunnah wal jamaah. Dan mencabut, bukan mengikis faham radikalisme. Sebab kata mengikis itu masih belum bisa menghilangkan faham ini secara totalitas. Sedangkan radikalisme ini amat sangat berbahaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Rektor Institut Agama Islam As-Adiyah Sengkang.

Baca Juga :  Tim Kuda Hitam Kemenag Wajo Siap Bermain Fair Play

Sedangkan Hamzah Harun Al Rasyid dalam paparan menjelaskan pentingnya mengetahui tiga faham yang sedang berkembang saat ini. Yang pertama kelompok mutasyaddidun atau radikal. Yang kedua kelompok mutasahilun atau libral. Sedangkan yang ketiga adalah kelompok alwasatiyah atau moderat. Dari kedua kelompok ini yang paling baik hanya satu yaitu kelompok moderat atau pertengahan.

Sedangkan Amiruddin Aminullah didalam paparannya sebagai pemateri yang kedua, menjelaskan kontribusi Nahdhatul Ulama terhadap keagamaan dan ke Indonesian.Ia mengungkapkan, dibandingkan negara lain, Indonesia termasuk negara paling aman dengan masyarakat yang plural atau majemuk. (SUB)

Loading...

Baca Juga