oleh

Dengan UKW, Wartawan Jadi Lebih Profesional

SUARAKEADILAN – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kabupaten Wajo menggelar Uji Kompetemsi Wartawan (UKW). Uji kompetensi ini digelar ditengah gonjang-ganjingnya permasalahan wajib tidaknya standarisasi jurnalis yang dilakukan oleh Dewan Pers.

Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Bhakti Keadilan (YLBH-BK) Bakri Remmang pada pembekalan peserta UKW menyikapi fenomena tersebut dengan mengambil sisi positif UKW. Menurutnya, dengan adanya UKW, maka jurnalis akan lebih profesional dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.

Pembekalan ini diikuti kurang lebih 21 Peserta dari berbagai macam media yang berasal Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Jawa Timur. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Kantor YLBH-BK, Jalan Bau Baharuddin nomor. 2 Sengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.

Baca Juga :  Tepis Stigma Media Online Penyebar Hoaks Wartawan Wajo Bentuk PJRI
“Kita tidak boleh larut dalam kontroversi masalah harus tidaknya seseorang wartawan atau jurnalis untuk mengikuti UKW. Tetapi kita ingin lebih profesional. Dan menghilangkan stigma atau persepsi wartawan abal-abal,” kata Ketua Peradi kabupaten Wajo ini. di Kantor YLBH-BK, Kamis malam (28/12/2018).  

Lanjut Bakri Remmang, dalam pembekalan tersebut dijelaskan bagaimana seorang  jurnalis bekerja secara profesional. Karena ada banyak hal yang harus diketahui oleh jurnalis, sehingga mampu menjalankan tugasnya secara profesional. Diantaranya adalah kode etik jurnalistik, cara membuat berita yang benar serta memiliki kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh jurnalis.

Pembekalan UKW di kabupaten Wajo ini juga menghadirkan wartawan madya. Kepada peserta UKW, ia memberikan arahan tentang materi yang akan diujikan di UKW, Jumat (28/12/2018).

Baca Juga :  Arsyad Ambo Tuo Sampaikan Tiga Resolusi 2019 Kemenag Wajo

Sementara itu, beberapa peserta mengapresiasi diadakannya UKW di kabupaten Wajo. Kepada suarakeadilan.id, mereka menjelaskan arti penting UKW bagi jurnalis.

“Logikanya, UKW kalau kita anologikan sama persis seperti orang yang berkendaraan. Yang harus lulus tes, jika ingin mendapatkan lisence atau SIM,” ujar peserta dari Jawa Timur.

Sementara itu Subairi, anggota Inmas Kemenag Wajo yang mengikuti UKW, melihat kegiatan ini sebagai ajang untuk memperkaya ilmu. Ia mengaku dengan mengikuti UKW ini, berpotensi menjalin hubungan komunikasi dan pertemanan yang lebihluas.

“Mengkaji dan mendalami ilmu pengetahuan adalah merupakan suatu kewajiaban yang harus dijadikan prioritas dalam dalam hidup. Memperbanyak relasi dan memperbaiki komunikasi adalah salah satu solusi atau cara yang harus kita aktualisasikan dalam hidup ini,” katanya. (SUB)

Loading...

Baca Juga