SUARAKEADILAN.ID – Pemasangan Baliho kemenangan Prabowo Sandi yang terencana, terstuktur, sistematis dan Massif di Kota Tangerang mendapat reaksi keras dari Abdul Malik Ketua Aliansi Masyarakat Banten Bersatu (AMBB). Pasalnya, pasca pencoblosan, seharusnya semua pihak harus bisa menahan diri dari perbuatan yang bikin kegaduhan politik.
“Terlebih saat ini bulan ramadhan. Semua pihak harus cooling down dululah. Kita percayakan semua proses pentahapan pemilu kepada KPU. Karena hanya KPU dan seluruh perangkatnya yang dipercaya oleh UU. Jadi siapapun tidak boleh merasa paling berhak melebihi kewenangan KPU,” kata Abdul Malik kepada suarakeadilan.id hari Minggu (5/5/2019) di Tangerang.
Abdul Malik menegaskan, pemasangan baliho itu merupakan bentuk penyesatan yang sangat berbahaya bagi rakyat di tingkat akar rumput. Karena hingga kini proses pentahapan pemilu masih berjalan. KPU sendiri sebagai lembaga yang paling berwenang belum mengumumkan siapa pemenangnya.
Menurut Ketua AMBB, gerakan pemasangan baliho tersebut nampaknya terencana, terstruktur, sistematis dan massif. Abdul Malik berharap pemasangan baliho ini bukan bagian dari persiapan poeple power.
“Mudah-mudahan saja itu hanya berupa meluapkan kegembiraan saja. Seperti kata para tokoh bangsa. Demokrasi seperti pesta, jadi harus penuh dengan kegembiraan. Siapapun nanti yang diumumkan pemenangnya, semua pihak harus menerima. Ibarat permainan sepak bola, wasitlah yang paling berhak yang menentukan dalam sebuah pertandingan. Kita harus menghormati wasit dalam kondisi bagaimanapun juga,” tutur Abdul Malik.
Kepada suarakeadilan.id, Abdul Malik meminta kepada aparat keamanan agar lebih bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang sedang dan akan terjadi di kalangan rakyat bawah. Karena bisa saja pemasangan baliho kemenangan Prabowo Sandi akan menimbulkan kontra produktif bagi kedamaian masyarakat pasca pencoblosan.
“Jadi aparat harus tegas menurunkan baliho yang tidak berizin. Apalagi berdampak pada penyesatan opini publik sejak dini,” tutup Abdul Malik. (TMS)