SUARAKEADILAN – Penasehat DPW Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Sulawesi Selatan Hj Erna Rasyid Taufan SE MPd, menekankan pentingnya guru agama memahami Islam Wasathiah. Hal ini untuk menjaga guru agama tidak mentransfer faham radikal kepada muridnya.
AGPAII Kota Parepare, menyelengarakan Musyawarah Kerja Daerah (muskerda). Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula rumah dinas Walikota Pare, Jalan Jend. A. Yani. nomor 1 Parepare Sulawesi Selatan. Minggu, (27/1/2019)
Kegiatan ini dihadiri oleh DPW penasehat AGPAII Sulawesi Selatan, Erna Rasyid Taufan. Hadir pula Ketua DPW AGPAII Sulawesi Selatan, Muh. Ikhsan SPdI, Ketua DPD AGPAII Kota Parepare, H Muhammad Dahlan SPdI MPdI. Turut hadir Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Kota Parepare, Dr H Muhammad Idris Usman MA, serta pengawas pais (pendidikan Agama Islam) dan seluruh anggota AGPAII. Kesemuanya diperkirakan sekitar 120 orang peserta.
Erna Rasyid Taufan selaku Penasehat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) AGPAII menjelaskan saat memberikan arahan tentang pentingnya anggota AGPAII.
“Hal yang harus diingat sebagai seorang guru agama adalah memahami pengertian Islam Wasathiah. Karena guru agama akan mentransformasikan pemikirannya kepada peserta didiknya. Harus dipastikan pemikirannya tidak terkontaminasi dengan pemikiran yang radikal, libral, dan ekstrim.”
Lanjut Erna, saat ini sudah bertebaran aliran dan faham-faham yang sudah tidak lagi bersifat tawashut, tawazun (moderat/pertengahan). Anggota AGPAII harus bisa memfilter dan mensortir literatur yang dibaca. Jika tidak, maka dihawatirkan mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didiknya yang bebau radikal, ektrim, dan liberal. Dan ini akan merusak karakter generasi bangsa.
Muhammad Dahlan selaku Ketua DPD AGPAII kota Parepare berterima kasih kepada Penasehat DPW AGPAII Sulawesi Selatan, Erna Rasyid Taufan.
“Beliau selalu merespon dengan respon positif dan mempasilitasi semua kegiatan AGPAII. Khususnya di Kota Parepare,” kata Muhammad Dahlan. (SUB)
