Logika Agama Diantara Watak Islam Yang Sering Ditinggalkan Oleh Ummat Islam. Oleh : Subairi, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria.
Diantara watak-watak Al-Islam yang kita cintai ini, yang sering disebutkan antara lain, Islam adalam Dinurrahmah was salamah (Islam adalah Agama kasih sayang dan keselamatan atau kedamaian). Kemudian Al-Islam adalah Dinul ‘adalah (Islam Agama keadilan).
Ada dua watak lain yang sangat penting dan nyaris dilupakan oleh ummat Islam dewasa ini. Kedua watak ini merupakan pra syarat bagi kebangkitan ummat Islam di Indonesia maupun di negara lain yang penduduknya mayoritas muslim, yaitu Al-Islam Dinul Hadharah (Islam Agama kemajuan) Islam adalah Agama peradaban. Kalau kita kaitkan dengan watak Al-Islam yang kedua adalah Al-Islam Dinus syahadah Islam adalah Agama kesaksian, dan Agama pembuktian.
Sering hablum minallah seolah-olah intensif, seolah-olah tinggi. Namun tidak termanivestasi (menjelma) dalam kehidupan kebudayaan dalam berbagai aspeknya baik sosial, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan lain-lain.
Inilah yang disindir oleh Allah SWT, dalam ayat yang lain dalam Al-Quran “ummat Islam akan ditimpa paling tidak dengan dua musibah utama”. Azzillah (kita mengalami keterhinaan, keterpurukan, kemunduran) dan yang kedua adalah Al-Maskanah (kemiskinan). Ini merupakan problema ummat Islam di dunia maupun di Indonesia, kecuali dengan hablum minallah dan hamlum minannas.
Islam menganjurkan ummatnya menjadi orang kaya. Fakir miskin memang disebutkan didalam Al-Quran tapi jangan dijadikan sebagai profesi permanen. Namun anggaplah hal ini sebagai sebuah keadaan sementara. Ummat Islam harus menguasai ekonomi, politik dan pradaban. Karena hanya dengan kekayaan harta itu kita bisa menunaikan rukun Islam, seperti haji, zakat. Kita juga bisa membangun pradaban, membangun lembaga pendidikan yang bermutu atau yang di kenal dengan istilah center of academic. Membangun lembaga kesehatan, lembaga ekonomi serta sosial lainnya.
Istilah Islam adalah merupakan Dinul hadharah (Agama kemajuan). Sangat kuat pesan Islam bagi kita untuk bangkit.
Kesepakatan kebersamaan dan kesadaran kolektif inilah yang sangat langka diantara ummat Islam. Karena kita sering terpengaruh dengan budaya individual, budaya materialistik, budaya hedonistik. Budaya-budata tersebut merupakan manivestasi dari ateisme modern sesungguhnya yang diwujudkan terhadap pemenuhan pada materi, pemenuhan terhadap hasrat badani.
Kalau kita memperhatikan ayat suci Al-Quran yang terkait dengan ibadah Jumat. Akan terlihat jelas adanya pesan Islam yang sangat kuat bagi kita ummat Islam untuk menampilkan Islam. Dalam watak Dinul hadharah dan Dinus syahadah (Agama kemajuan, dan Agama peradaban serta Agama kesaksian.
